Komunikasi internal kerap dianggap hanya sebatas buletin atau sosialisasi kebijakan. Padahal, jika strategis, fungsinya bisa mendorong kinerja bisnis seperti dibuktikan Comcast.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Banyak organisasi masih belum menyadari potensi penuh dari komunikasi internal. Padahal, strategi yang tepat dapat mengubah karyawan dari sekadar penerima informasi menjadi duta perusahaan yang termotivasi. Director of Employee Communications Comcast, Josephine Posti, membagikan empat cara untuk mengubah komunikasi internal menjadi aset strategis.
Mengutip PR Daily, Selasa (16/9/2025), Posti menjelaskan bahwa kunci utamanya adalah memastikan setiap program komunikasi internal selaras dengan tujuan bisnis yang terukur. Program Level X Ambassador di Comcast, misalnya, secara spesifik dirancang untuk menghubungkan aktivitas karyawan dengan hasil bisnis yang nyata. "Setiap organisasi harus memastikan setiap inisiatif komunikasi memiliki indikator keberhasilan yang jelas,” ujarnya.
Empat Kunci Mengaktifkan Peran Karyawan
Untuk mencapai tujuan tersebut, Posti membagikan empat strategi praktis yang dapat diadopsi oleh para praktisi public relations (PR) dalam mengelola komunikasi internal.
1. Menerapkan Sentuhan Gamifikasi
Konsep gamification, istilah yang pertama kali dicetuskan oleh programer asal Inggris, Nick Pelling, pada tahun 2002, menjadi inti dari program Comcast. Karyawan yang menyelesaikan modul pelatihan, mereferensikan pelanggan baru, atau membagikan konten di media sosial akan diberi poin dan penghargaan. Mekanisme ini terbukti efektif meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan secara sukarela.
2. Memberikan Penghargaan yang Relevan
Penghargaan tidak selalu harus berupa hadiah fisik yang mahal. Posti menyarankan untuk menawarkan insentif yang lebih bermakna secara emosional, seperti merchandise eksklusif, kesempatan bertemu dengan para eksekutif, atau undangan ke acara-acara besar. Cara ini dapat memperkuat rasa kepemilikan dan kebanggaan karyawan terhadap perusahaan.
3. Menampilkan Dampak Nyata
Untuk menciptakan rasa bangga dan mendorong partisipasi lebih lanjut, penting untuk menunjukkan dampak nyata dari kontribusi karyawan. Menampilkan data seperti jumlah impresi dari unggahan yang mereka bagikan atau jumlah pelanggan baru dari hasil referensi mereka akan membuat karyawan merasa dihargai dan melihat langsung hasil kerja kerasnya.
4. Terus Melakukan Pembaruan
Menurut Posti, program komunikasi internal tidak boleh statis. Organisasi harus terus melakukan pembaruan untuk menjaga agar strategi tetap relevan dan efektif. Modifikasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengubah format konten, menyisipkan modul baru dalam buletin, atau meminta dukungan langsung dari pimpinan.
Dengan menerapkan keempat cara tersebut, komunikasi internal dapat bertransformasi. Fungsi ini tidak lagi hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga menjadi mesin penggerak motivasi, keterlibatan karyawan, dan pada akhirnya, pertumbuhan bisnis organisasi. (EDA)