Monica Gracia, Public Relations SPS Corporate: Komunikasi Berlandaskan Empati
PRINDONESIA.CO | Jumat, 28/11/2025
Monica Gracia, Public Relations SPS Corporate: Komunikasi Berlandaskan Empati
Public Relations SPS Corporate Monica Gracia dalam acara puncak Kartini Humas Indonesia, Kamis (30/9/2025)
doc/pribadi

JAKARTA, PRINDONESIA.CO –  Di balik dinamika korporasi besar yang telah beroperasi selama lebih tiga dekade dan membawahi lebih dari 20 anak perusahaan, terdapat sosok yang menjaga denyut nadi komunikasi agar citra dan reputasi perusahaan senantiasa positif. Sosok itu adalah Monica Gracia. Sebagai satu-satunya praktisi public relations (PR) di SPS Corporate, Monica, begitu ia karib disapa, berperan membangun pilar komunikasi dan reputasi secara strategis: sebuah peran yang belum pernah ada di perusahaan yang telah beroperasi selama lebih tiga dekade itu.

Kepada PR INDONESIA, Kamis (26/8/2025), perempuan lulusan Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Yogyakarta itu mengaku telah memiliki ketertarikan mendalam kepada dunia komunikasi sejak kecil. Dulu, kenang Monica, ia bermimpi besar untuk menjadi seorang reporter televisi. Mimpi tersebut terwujud di Tribun Jatim, hingga berlanjut ke Jawa Pos hingga Metro TV.

Baru pada 2021 Monica memutuskan beralih ke ranah PR. Kariernya di koridor lain dunia komunikasi ini diawalinya sebagai bagian tim humas Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sebelum akhirnya mantap bergabung di SPS Corporate. “Pengalaman bertahun-tahun di media menjadi bekal penting untuk memulai karier di dunia PR,” ucapnya singkat.

Dalam peran sebagai PR, Monica menjelaskan, apa yang dikerjakannya bukan hanya sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga memastikan pesan perusahaan itu diterima, dipahami, dan dipercaya oleh masyarakat luas. Baginya, menjadi PR berarti menghadirkan komunikasi yang humanis, transparan, dan relevan. “Saya harus memastikan bahwa apa pesan yang disampaikan oleh perusahaan bisa diterima bukan hanya sekedar sebagai informasi, tetapi nilai-nilainya juga bisa tersampaikan dengan baik,” jelasnya.

Dalam menjalankan peran sebagai satu-satunya PR di SPS Corporate, Monica mengaku bertumpu pada tiga pilar utama. Pertama, literasi digital dan manajemen informasi agar data dan fakta dapat disajikan dengan akurat dan transparan. Kedua, kreativitas dan storytelling untuk memastikan setiap pesan terasa hidup, relevan, dan menyentuh. Ketiga, empati dan integritas sebagai fondasi komunikasi. “Saya belajar, dalam krisis kecepatan saja tidak cukup. Yang paling penting adalah ketepatan pesan, empati, dan konsistensi antara ucapan maupun tindakan,” tegas perempuan kelahiran Surabaya itu.

Pentingnya Kehadiran Perempuan

Sebagai seorang PR, Monica adalah sosok yang sigap, adaptif, dan berorientasi pada tanggung jawab sosial. Hal tersebut tercermin lewat visinya untuk menjadikan tempat ia bekerja dipandang bukan hanya sebagai korporasi besar, tetapi perusahaan yang dekat, dipercaya, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Dalam konteks ini, bagi Monica, integritas, empati dan konsistensi dalam berkomunikasi menjadi warisan yang paling berharga yang bisa dilakukan.

Selain itu, sebagai satu-satunya PR dan perempuan di unit komunikasi di SPS Corporate, sosok yang gemar menunggang motor trail itu menegaskan pentingnya suara perempuan dalam dunia komunikasi yang dinamis, menuntut kecepatan, ketepatan, dan penuh ketegangan. “Namun justru empati, kelembutan, dan ketulusan perempuan yang membuat komunikasi ini menjadi lebih hidup dan menyentuh,” tutupnya. (EDA)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI