Penjurian AHI 2025: Ketika PPID Saling Berinovasi Demi Transparansi dan Keterbukaan Informasi
PRINDONESIA.CO | Rabu, 20/08/2025
Penjurian AHI 2025: Ketika PPID Saling Berinovasi Demi Transparansi dan Keterbukaan Informasi
Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Perencanaan Universitas Riau (Unri) Clara Yolandika dalam penjurian AHI, Selasa (19/8/2025),
doc/Humas Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Penjurian Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2025 hari pertama, Selasa (19/8/2025), berlangsung kompetitif. Meski hingga sebelum rehat siang presentasi didominasi entri pada kategori Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Terbaik, tetapi pemandangan dari bangku dewan juri cukup menarik. Ruang virtual Zoom seakan jadi arena gladiator, dan tiap peserta tak ubahnya pendekar yang tengah mengadu kekuatan inovasi demi transparansi dan keterbukaan informasi publik di instansi masing-masing.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) misalnya, membawa program JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) ke hadapan dewan juri layaknya pedang yang siap menebas setiap rintangan menuju dua hal tersebut. Sebab, sebagaimana dijelaskan oleh Ketua Pokja Humas Untirta Adhitya Angga Pratama, program yang mereka usung melibatkan sejumlah inisiatif yang bermuara pada penguatan transparansi dan keterbukaan informasi publik.

Sebagai program inovasi unggulan, Adhitya menjelaskan, implementasi JAWARA mencakup banyak hal. Mulai dari pengembangan website PPID, aplikasi Sultan's (Solusi Layanan Transformasi Informasi), hingga layanan ramah disabilitas. “Tahun ini, kami juga tengah menyiapkan Superapps Untirta yang mengintegrasikan seluruh kebutuhan informasi publik hanya dalam satu genggaman,” jelasnya di hadapan dewan juri.

Dalam paparannya Adhitya juga menyiratkan bahwa implementasi JAWARA berbuah cukup manis. Berdasarkan indeks kepuasan layanan yang diukur melalui Anjungan Survei Mandiri (ASM) berupa layar sentuh pengisian kuesioner di beberapa titik fakultas, terangnya, tercatat sebanyak 50% responden menyatakan puas. “Sementara itu hasil monitoring dan evaluasi (monev) 2024 dari Komisi Informasi Pusat menempatkan Untirta pada posisi 31 dengan nilai 95,7 (informatif),” imbuhnya.

Momentum untuk Berbenah

Masih dari lingkungan kampus, Universitas Riau (Unri) juga membawa semangat yang kurang lebih sama, tetapi untuk membenahi aspek transparansi dan keterbukaan informasi yang sebelumnya kurang optimal. Dijelaskan oleh Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Perencanaan Universitas Riau (Unri) Clara Yolandika, sejak berdiri tahun 2018 PPID Unri menyandang predikat “kurang informatif”. Untuk itu, sepanjang 2024 kampus yang terkenal asri dan rindang tersebut menggencarkan sejumlah inisiatif, salah satunya membentuk 18 unit PPID di seluruh fakultas, rumah sakit, hingga program pascasarjana.

Selain itu, lanjut Clara, pihaknya juga menjalankan strategi komunikasi dengan cara-cara kreatif. Misalnya, menunjuk Duta Keterbukaan Informasi yang melakukan roadshow fakultas, sharing session di Instagram dan Tiktok, hingga penyebaran flyer dan video edukasi. “Dampaknya bisa terlihat signifikan dari awalnya hanya 3 pemohon informasi, naik menjadi 87 pemohon, tingkat pengetahuan publik tentang PPID Unri juga meningkat dari 10% menjadi 85%. Tidak hanya itu, nilai monev melonjak dari 53 menjadi 97 berpredikat informatif,” ujarnya membeberkan bukti pencapaian.

Menjawab pertanyaan salah satu dewan juri soal tantangan, Clara mengakui bahwa konsistensi layanan masih menjadi satu hal yang harus ditaklukan. Dalam konteks ini, katanya, Unri akan terus memperkuat pemanfaatan teknologi serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), agar setiap layanan informasi publik tetap akurat, cepat, responsif dan terbaik.

AHI 2025

ANUGERAH HUMAS INDONESIA (AHI) merupakan ajang kompetisi kinerja akuntabilitas komunikasi dan keterbukaan informasi publik institusi (government public relations/GPR), yang bertujuan mengukur kinerja komunikasi dan keterbukaan informasi sepanjang satu tahun terakhir.

Dipersembahkan oleh HUMAS INDONESIA, media berbasis komunitas humas/GPR di Indonesia, penyelenggaraan AHI yang ketujuh pada tahun ini membuka kesempatan bagi berbagai institusi seperti Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi Negeri, BUMN, Anak Usaha BUMN, BUMD, dan Badan Layanan Umum (BLU) di seluruh Indonesia, untuk membuktikan diri di enam kategori meliputi Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik Terinovatif, PPID Terbaik, Media Internal, Kanal Digital, Program Kehumasan Pemerintah (Government Public Relations/GPR).

Tahun ini, dalam periode penyelenggaraan yang sama, HUMAS INDONESIA juga menggelar ajang Kartini HUMAS INDONESIA (KaHI) 2025 sebagai wadah bagi perempuan di dunia komunikasi untuk menunjukkan perspektif dan keterlibatan mereka. Kompetisi ini tidak hanya berfokus pada produktivitas kerja di kantor, tetapi juga pada kontribusi mereka di ranah domestik maupun publik.

Ikuti terus informasi tentang AHI 2025 dan KaHI 2025 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (EDA)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI