SURABAYA, PRINDONESIA.CO – Rangkaian puncak ajang Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2025 di Surabaya selama tiga hari sejak Selasa (23/9/2025) hingga Kamis (25/9/2025) memberikan pengalaman berbeda bagi para peserta. Usai sesi konferensi di hari pertama, para peserta diajak berkeliling kota Surabaya lewat inisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim). Kegiatan ini menjadi momen bagi para insan humas dan praktisi public relations (PR) dari berbagai daerah di Indonesia untuk sedikit bersantai sebelum besoknya mengikuti sejumlah workshop.

Adapun destinasi pertama yang dikunjungi dalam city tour tersebut adalah Museum Surabaya di ujung Jalan Tunjungan tepatnya di dalam Gedung Siola. Di sana, sebanyak kurang lebih 30 peserta diajak menelusuri sejarah kota Pahlawan dari masa kerajaan, masa penjajahan, peninggalan prasejarah, hingga era modern melalui fragmen-fragmen foto lampau, diorama, visual animasi, dan koleksi lawas.

Kilas balik sejarah tersebut berlangsung sekitar 30 menit. Meski terbilang singkat, pengalaman ini agaknya berhasil memberi sedikit bekal pengetahuan kepada para peserta yang tampak antusias mengabadikan momen lewat foto dan video, tentang transformasi kota yang menjadi simbol keberanian dan perlawanan rakyat.

Ke Kota Lama Surabaya

Perjalanan kemudian berlanjut ke kawasan Kota Lama Surabaya bagian Eropa. Di kawasan yang sarat bangunan dengan arsitektur kolonial itu, peserta diajak merasakan suasana yang jarang dijumpai di tengah hiruk pikuk kota modern, dengan menyusuri gedung-gedung yang pernah menjadi pusat perdagangan.

Lawatan lalu dilanjutkan dengan mengunjungi Pabrik Limun & Sirup Telasih di Jalan Mliwis No. 5, Surabaya. Di destinasi terakhir ini, para peserta bahkan diajak untuk menikmati langsung Es Siropen legendaris yang sudah eksis sejak 1923.

Setelah seharian mengisi kepala dengan diskursus soal kehumasan, obrolan santai dan segarnya sirup menjadi penutup manis perjalanan city tour peserta AHI 2025. (EDA)