Penjurian KaHI 2025: Memberdayakan Lewat Komunikasi
PRINDONESIA.CO | Senin, 25/08/2025
Penjurian KaHI 2025: Memberdayakan Lewat Komunikasi
Sesi penjurian The 3rd Kartini HUMAS INDONESIA (KaHI) 2025 yang berlangsung Kamis (21/8/2025).
doc/PR INDONESIA

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pada sesi penjurian The 3rd Kartini HUMAS INDONESIA (KaHI) 2025 yang berlangsung Kamis (21/8/2025), beberapa praktisi komunikasi perempuan tampil memaparkan opini dan kontribusinya dalam kategori Sustainability (DEI, ESG, CSR, dan SDGs). Setiap peserta menghadirkan perspektif berbeda sesuai konteks industri dan pengalaman yang dijalankan.

Corporate Communications Officer InJourney Destination Management PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Erni Irdewanti Angga Dewi misalnya, berbagi pengalaman mengelola komunikasi di sektor pariwisata. Dalam industri ini, menurut Erni, seorang praktisi public relations (PR)/humas tidak hanya dituntut menonjolkan keindahan destinasi, tetapi juga perlu punya empati terhadap wisatawan maupun pelaku UMKM lokal. Baginya, empati adalah kunci utama membangun komunikasi yang berdampak.

Ia mencontohkan saat 1.943 pedagang di Zona 2 Candi Borobudur dipindahkan ke Zona 3 Kampung Seni Borobudur, proses transisi yang berjalan menuntut komunikasi penuh empati dan kesabaran. Untuk mendukungnya, Erni menggagas berbagai program kolaborasi, termasuk pembuatan konten promosi bagi UMKM sekitar.

Sejak 2020, ia juga aktif menjadi trainer dan pembicara bagi lebih dari 500 pelajar hingga pelaku UMKM di berbagai daerah, melatih keterampilan public speaking dan manajemen media sosial, khususnya bagi UMKM dan ibu-ibu PKK agar lebih percaya diri memasarkan produk secara digital.

Tak berhenti di situ, Erni juga menjadikan media sosial pribadinya sebagai ruang edukasi. Di sana, ia berupaya mematahkan stigma bahwa kesuksesan hanya bisa diraih di Jakarta. “Kita bisa tetap berkarya dan membuktikan diri di mana saja, bahkan di kota kecil. Sebab, mimpi dan kesuksesan tidak hanya diukur di kota besar, melainkan juga di daerah,” ungkapnya.

Merespons pemaparan Erni, Vice Rector I LSPR Institute Janette Maria Pinariya yang duduk di bangku juri memberikan apresiasi sekaligus menanyakan soal kontribusinya dalam memberdayakan UMKM generasi kelahiran 1997–2012. Menjawabnya, Erni menjelaskan, dirinya memang lebih banyak membantu generasi sebelumnya, tetapi ia juga melibatkan gen Z dalam diskusi tren serta menggandeng rekan-rekan sebaya yang berpengalaman sebagai trainer untuk saling belajar.

Lewat Pengabdian Masyarakat

Di sisi lain, dosen Universitas Riau sekaligus staf ahli Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi UNRI Clara Yolandika, berbagi kisah pengabdian masyarakat melalui 32 desa binaan. Ia menaruh perhatian khusus pada pemberdayaan ibu-ibu PKK agar mampu mengembangkan UMKM lokal. Program yang dijalankan Clara tidak hanya melatih keterampilan produksi, tetapi juga mempersiapkan mereka dalam aspek digitalisasi, mulai dari fotografi produk, desain kemasan, hingga pemasaran secara daring.

Hasilnya, ibu-ibu yang semula pasif kini mampu berproduksi dan memasarkan produk secara mandiri. Clara menekankan, pembangunan ekonomi desa harus berjalan seiring kepedulian terhadap lingkungan. Sebagai akademisi, ia memastikan seluruh kegiatan terdokumentasi dengan baik, dipublikasikan di media sosial, hingga tertuang dalam jurnal nasional maupun internasional sehingga manfaatnya dapat diperluas di berbagai daerah.

Dalam sesi tanya jawab, Janette kembali menanyakan peran sivitas akademika dalam program pengabdian tersebut. Clara menjelaskan, mahasiswa dan seluruh ekosistem akademik selalu dilibatkan dalam pendampingan desa. “Mulai dari pelatihan, publikasi program, hingga kaderisasi bersama para stakeholder. Dengan begitu, transfer ilmu dapat berjalan berkesinambungan dan inisiatif yang ada bisa diteruskan secara konsisten oleh masyarakat,” pungkasnya.

KaHI 2025

Kartini HUMAS INDONESIA adalah inisiatif yang digagas HUMAS INDONESIA sebagai komitmen untuk mendorong peran aktif perempuan dalam mengembangkan profesi humas di Tanah Air. Penghargaan ini tidak hanya sekadar pengakuan atas keberhasilan individu, tetapi momentum untuk menginspirasi generasi muda perempuan mengejar kesuksesan di bidang humas.

Ikuti terus informasi tentang AHI 2025 dan KaHI 2025 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (EDA)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI