Penjurian KaHI 2025: Mengedukasi dan Menjadi Agen Perubahan
PRINDONESIA.CO | Jumat, 22/08/2025
Penjurian KaHI 2025: Mengedukasi dan Menjadi Agen Perubahan
Salah satu pesera KaHI 2025 dalam sesi tanya jawab
doc/PR INDONESIA

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Sebagian praktisi komunikasi perempuan yang tampil dalam sesi penjurian presentasi The 3rd Kartini HUMAS INDONESIA (KaHI) 2025, Kamis (21/8/2025), bersepakat bahwa peran public relations (PR)/humas tidak hanya sebatas corong informasi, tetapi juga edukator sekaligus agen perubahan sosial.

Pandangan tersebut tergambarkan salah satunya dari Content and Corporate Branding Specialist MRT Jakarta Ariyana Suryahutami Putri yang mengusung opini bertajuk Suara Kartini Muda dalam Dunia Komunikasi Modern: Peran Pengembang Fungsi Kehumasan pada Instansi dalam Mengedukasi Publik. Dalam paparannya, Ariyana menegaskan, fungsi humas di instansi publik sejatinya adalah jembatan pengetahuan antara organisasi dan masyarakat.

Bagi Ariyana, pengelolaan media sosial MRT Jakarta—mulai dari X, Threads, LinkedIn hingga YouTube—bukan sekadar menjalankan kanal komunikasi, melainkan mengisi ruang literasi transportasi publik. “Sebagai pembuat konten media sosial, saya memiliki tanggung jawab sebagai kurator pengetahuan, penyampai nilai, sekaligus agen perubahan dalam konteks transportasi publik,” ungkapnya.

Lebih dari itu, Ariyana juga mengambil peran lebih dengan menginisiasi kampanye Ubah Jakarta yang konsisten mendorong perubahan budaya bertransportasi. Layaknya menabur benih di tanah subur, sejumlah konten edukatif yang ia kembangkan tumbuh menjadi diskursus publik, viral, dan meraih keterlibatan tinggi. Namun, katanya, tolok ukur kesuksesan bukan semata angka, melainkan ketika percakapan digital benar-benar bertransformasi menjadi tindakan nyata para pengguna transportasi.

Pemaparan Ariyana pun memantik pertanyaan dari Public Communication BRIN Dyah Rachmawati Sugiyanto yang duduk di bangku juri tentang isu komunikasi publik yang paling menonjol. Menjawabnya, Ariyana menjelaskan, dinamika isu yang dihadapinya berbeda-beda di setiap kanal. YouTube kerap didominasi isu konstruksi, sementara X dan Threads lebih sering riuh soal etika bertransportasi. “Tim kami terbiasa memantau isu secara langsung untuk memastikan publikasi tetap relevan dan tepat sasaran,” jelasnya.

Melahirkan Karya

Berbeda dengan Ariyana yang menjalankan peran vital dari balik layar, Media Relations Staff Taspen Vinka Dorothy Purba memberikan kontribusinya secara tatap muka dengan cara mengajar di sejumlah sekolah, dan mendampingi UMKM agar lebih mantap dalam komunikasi visual dan pengemasan produk. “Meskipun bukan guru yang mengajarkan 1 tambah 1 sama dengan 2, tapi pengalaman saya bisa jadi inspirasi yang lebih bermakna bagi anak-anak maupun masyarakat,” ujarnya bersemangat.

Dalam karya opininya bertajuk Mengubah Pengalaman Jadi Inspirasi yang Mengedukasi, Vinka menyoroti masih minimnya role model Gen Z di dunia kehumasan. Sementara pengalamannya dan keberhasilannya mengemas kerja-kerja komunikasi secara kreatif lagi menyenangkan seperti ketika mengajar dan memberikan pendampingan, menepis segala stigma terhadap generasi kelahiran 1997-2012 tersebut.

Menurut Vinka, setiap orang bisa menjadi penggerak literasi sesuai perannya ibarat lilin kecil yang cahayanya sanggup menyalakan api perubahan sosial berkelanjutan. Semangat ini kemudian mendapat apresiasi dan mengundang rasa penasaran Vice Rector I LSPR Institute Janette Maria Pinariya selaku juri, tetang cara menjaga konsistensi dalam mengedukasi publik.

Menjawabnya, Vinka menekankan bahwa respons positif dari warganet yang ia dapat akan terus menjadi bara semangatnya mengedukasi publik. “Banyak sekali konten behind the scene pekerjaan PR yang saya bagikan, dengan respon positif dan engagement yang baik. Itu yang menjadi tekad saya untuk terus konsisten sebagai Kartini muda yang tidak hanya bekerja, tapi juga memberi dampak bagi sekitar,” pungkasnya.

KaHI 2025

Kartini HUMAS INDONESIA adalah inisiatif yang digagas HUMAS INDONESIA sebagai komitmen untuk mendorong peran aktif perempuan dalam mengembangkan profesi humas di Tanah Air. Penghargaan ini tidak hanya sekadar pengakuan atas keberhasilan individu, tetapi momentum untuk menginspirasi generasi muda perempuan mengejar kesuksesan di bidang humas.

Ikuti terus informasi tentang AHI 2025 dan KaHI 2025 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (EDA)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI