Kesadaran terhadap isu keberlanjutan kini bukan lagi sekadar wacana. Dari korporasi hingga komunitas kecil, peran komunikasi strategis terbukti mampu menjadi penggerak perubahan menuju budaya ramah lingkungan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Gaung perhatian terhadap isu environmental, social, governance (ESG) dan keberlanjutan kini kian kencang terdengar. Tak hanya di level institusi, tetapi juga komunitas hingga individu, sebagaimana tergambar dalam sesi penjurian The 3rd Kartini HUMAS INDONESIA (KaHI) 2025 yang digelar secara virtual melalui Zoom, Kamis (21/8/2025).
Sejumlah peserta yang tampil dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa peran komunikasi strategis kini tidak lagi sekadar untuk menyampaikan pesan, tetapi juga menggerakkan perubahan, khususnya terkait keberlanjutan dan lingkungan hidup.
Corporate Communication Manager PT Elnusa Tbk Jayanty Oktavia Maulina misalnya, lewat opini bertajuk “Green Jobs di Era Transisi dan Digital” menekankan bahwa komunikasi bukan hanya alat penyampaian pesan, melainkan juga instrumen membangun kesadaran dan mengubah budaya kerja.
Salah satu bukti nyatanya, kata Jayanty di hadapan dewan juri, adalah keberhasilan penyusunan roadmap ESG PT Elnusa hingga 2030 yang mengintegrasikan efisiensi energi, konservasi, pemanfaatan biodiesel, hingga penggunaan energi matahari sebagai langkah strategis menuju transisi energi berkelanjutan.
Selain itu, lanjut Jayanty, adalah kampanye No Plastic is Fantastic yang ia gagas berhasil mengajak insan Pertamina mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Hasilnya, terkumpul lebih dari 100 ribu botol plastik serta lahir kebiasaan baru pekerja menggunakan botol minum isi ulang,” ucapnya.
Satu hal yang tak kalah menarik dari inisiatif komunikasi tersebut adalah tantangan di baliknya. Sebagaimana disampaikan Corporate Affairs and Communications APP Group Emmy Kuswandari yang duduk di bangku juri, upaya mengubah perilaku seperti disampaikan Jayanty bukan perkara mudah.
Mengamini sorotan tersebut, Jayanty pun mengakui adanya resistensi di awal proses transisi. Meski begitu, katanya, komunikasi edukatif yang konsisten, keteladanan pimpinan, serta dukungan fasilitas mampu menciptakan dampak nyata. “Dari inisiatif sederhana ini terbukti bahwa komunikasi efektif dapat menginspirasi perubahan perilaku,” tegasnya.
Dimulai dari Lingkungan Terkecil
Jika aksi Jayanty ditujukan untuk lingkup korporasi, berbeda dengan Koordinator Bidang Hubungan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) Hestining Kurniastuti yang melangkah di akar rumput lingkungan rumahnya. Lewat presentasi berjudul “Kartini Masa Kini: Penuh Akal Kawal Keberlanjutan”, Hestining menyoroti masalah sampah rumah tangga yang semakin kompleks akibat penutupan sejumlah TPA permanen di Kota Yogyakarta.
Sebagai Ketua Penggerak Pemberdayaan Keluarga (PKK), perempuan yang akrab disapa Nia ini konsisten menggerakkan masyarakat kampungnya untuk memilah sampah, mendaur ulang, menanam, hingga memperkuat kelompok wanita tani.
Bagi Hestining, gerakan kecil di tingkat komunitas justru penting untuk memberi kontribusi besar bagi keberlanjutan, sebagaimana inisiatifnya tersebut berhasil mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. “Tapi bagi saya penghargaan itu bukan tujuan akhir, melainkan pemicu semangat menjaga lingkungan agar tetap lestari,” ujarnya.
Seakan memberikan tambahan bara semangat kepada Hestining, dewan juri sekaligus praktisi Public Communication BRIN Dyah Rachmawati Sugiyanto menyarankan agar inisiatif seperti itu diupayakan mendapat dukungan media nasional. “Dengan begitu, pesan keberlanjutan yang lahir dari komunitas kecil dapat menggema lebih luas, memberi inspirasi, dan mendorong aksi nyata di masyarakat,” pesannya.
KaHI 2025
Kartini HUMAS INDONESIA adalah inisiatif yang digagas HUMAS INDONESIA sebagai komitmen untuk mendorong peran aktif perempuan dalam mengembangkan profesi humas di Tanah Air. Penghargaan ini tidak hanya sekadar pengakuan atas keberhasilan individu, tetapi momentum untuk menginspirasi generasi muda perempuan mengejar kesuksesan di bidang humas.
Ikuti terus informasi tentang AHI 2025 dan KaHI 2025 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (EDA)