Mengomunikasikan Vaksin COVID-19
PRINDONESIA.CO | Senin, 22/03/2021 | 3.140
Mengomunikasikan Vaksin COVID-19
Trust adalah inti dari efektivitas komunikasi. Kalau kita tidak yakin tentang kebenaran suatu pesan, risikonya semua hal yang dikemukakan dalam pesan itu akan diragukan.
Dok.Istimewa

 Oleh: Noke Kiroyan, Chairman & Chief Consultant KIROYAN Partners

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Atas dasar itulah prinsip komunikasi pandemi COVID-19 singkat dan padat: “under-promise and over-deliver”. Maknanya, jangan menjanjikan yang muluk-muluk tetapi upayakan agar dalam pemenuhan janji tersebut kita melampaui apa yang telah dijanjikan. Tujuannya adalah untuk membangun trust atau kepercayaan. Sekali masyarakat hilang kepercayaannya terhadap hal-hal yang disampaikan oleh pejabat-pejabat publik, akan sulit untuk membangunnya kembali.

Trust adalah inti dari efektivitas komunikasi. Kalau kita tidak yakin tentang kebenaran suatu pesan, risikonya semua hal yang dikemukakan dalam pesan itu akan diragukan. Apalagi bila menyangkut masalah kesehatan massal yang mengancam masyarakat secara keseluruhan. Salah satu contoh komunikasi publik yang buruk terjadi di Amerika Serikat yang mengakibatkan kegamangan di masyarakat negara tersebut.

Pada 15 Mei 2020, Presiden Donald Trump meresmikan “Operation Warp Speed”. Istilah warp speed mengacu kepada film fiksi Star Trek di mana perjalanan antar galaksi dimungkinkan dengan kecepatan melampaui kecepatan cahaya (300.000 km per detik), yang dalam film tersebut dinamakan warp speed. Jadi, Operation Warp Speed untuk mudahnya dapat diterjemahkan sebagai “Operasi Secepat Kilat”, sekalipun makna warp speed sesungguhnya lebih cepat daripada kilat. Dari semula banyak pihak merasa tidak nyaman dengan nama operasi ini yang terlalu “berbau marketing” dan memberi kesan mengutamakan kecepatan di atas segalanya dengan nama yang bombastis itu.

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI