Ketua IPRAHUMAS Urai Alasan Mengapa Peran GPR Menjadi Kian Vital
PRINDONESIA.CO | Rabu, 24/09/2025
Ketua IPRAHUMAS Urai Alasan Mengapa Peran GPR Menjadi Kian Vital
konferensi Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2025 di Hotel Platinum, Surabaya, Selasa (23/9/2025).Ketua Ikatan Pranata Humas Indonesia (IPRAHUMAS) Fachrudin Ali Ahmad dalam
doc/PR INDONESIA

SURABAYA, PRINDONESIA.CO – Melihat dinamika teknologi dan informasi dewasa ini, wajar apabila masyarakat menuntut transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi terhadap kebijakan dan program pemerintah. Maka dalam konteks ini, menurut Ketua Ikatan Pranata Humas Indonesia (IPRAHUMAS) Fachrudin Ali Ahmad, peran praktisi humas atau government public relations (GPR) menjadi kian vital.

Di tengah lanskap hari ini, bagi Ali, peran GPR bukan lagi sebatas penyalur pesan, tetapi menjaga kepercayaan publik melalui komunikasi strategis. “Praktisi GPR wajib menyampaikan informasi dengan komunikasi yang lebih kreatif, menghindari gaya komunikasi satu arah, dan memberikan informasi yang benar-benar dipahami masyarakat,” ujarnya dalam konferensi Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2025 di Hotel Platinum, Surabaya, Selasa (23/9/2025).

Lebih lanjut Ali menegaskan, dewasa ini praktisi GPR sudah tidak bisa dianggap sebagai pelaksana teknis, tetapi unit strategis di garda terdepan dalam komunikasi publik. Namun, kata Ali, hal tersebut perlu dibarengi oleh peningkatan kemampuan literasi digital, penguatan pemahaman akan pentingnya keterbukaan informasi publik, dan semangat membangun satu visi untuk mencapai akuntabilitas serta transparansi.

Kolaborasi Dorong KIP

Adapun dalam konteks mencapai akuntabilitas dan transparansi, terang Ali, asas keterbukaan menjadi fondasi penting karena akan bermuara pada kepercayaan publik. Selain itu, pria yang juga menjabat Pranata Humas Ahli Madya BKPK Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut menilai pentingnya sinergi lintas instansi dan kolaborasi sebagai kunci diseminasi pesan dan program yang optimal.

Menurut Ali, dengan adanya kolaborasi dan budaya keterbukaan informasi publik yang sudah menjadi kebutuhan, maka pesan akan lebih mudah tersampaikan. “Informasi yang terbuka akan memberikan landasan bagi publik untuk percaya,” imbuhnya.

Secara umum, tandas Ali, praktisi GPR yang mampu mengadopsi pendekatan yang kreatif, akuntabel dan kolaboratif akan bisa mengatasi tantangan di era digital. Muara itu semua adalah terciptanya pemahaman masyarakat dan terbentuknya kepercayaan publik yang mengakar kuat.

Ikuti terus informasi tentang rangkaian acara puncak AHI 2025 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (EDA)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI