Upaya Kadin Indonesia mendorong komunikasi dan kolaborasi pemangku kepentingan diharapkan dapat meredam krisis, memperkuat kepercayaan, dan menciptakan solusi bersama yang berkelanjutan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah berupaya membangun komunikasi lintas stakeholder. Hal tersebut ditujukan untuk meredam ketegangan sekaligus menjaga iklim investasi tetap kondusif di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi sepekan terakhir.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menegaskan, dunia usaha tidak boleh terjebak dalam pusaran politik karena punya kepentingan besar dalam memastikan stabilitas. “Hal ini penting agar segala kegiatan perdagangan, investasi dan ekonomi daerah tetap hidup dan berkembang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/9/2025).
Pria yang kerap disapa Anin itu mengakui, gelombang demonstrasi yang telah terjadi sepekan terakhir berpotensi mengganggu rantai pasok, aktivitas bisnis hingga merugikan para pekerja, termasuk para pengunjuk rasa. Dalam konteks ini, Kadin Indonesia merasa perlu memperluas komunikasi ke seluruh pemangku kepentingan.
Pada praktiknya, lanjut Anin, Kadin Indonesia akan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, pemimpin organisasi, mahasiswa dan mitra usaha. Fokus kolaborasinya adalah meredam potensi kericuhan dan menjaga iklim usaha agar tetap kondusif, terutama bagi para pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi negara.
Kolaborasi Kolektif
Lebih lanjut, Anin memaparkan beberapa fokus utama pihaknya untuk ikut meredam potensi aksi yang tidak sejalan dengan aturan. Pertama, memperkuat komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Kedua, menyampaikan sinyal positif bahwa program pemerintah yang sedang diimpelementasi seperti distribusi pangan dan gerakan pangan murah.
Ketiga, melakukan aksi konkret jangka pendek seperti membantu kelancaran distribusi beras, hingga menopang daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), perputaran uang dan menciptakan peluang usaha melalui kerja sama yang erat dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha setempat.
Dalam konteks public relations (PR), keterlibatan komunitas menjadi elemen penting dalam memperkuat kredibilitas dan menciptakan ruang kolaboratif yang saling menguntungkan. Hal ini ditegaskan oleh Cornelissen (2020) yang menyebut kalau kolaborasi kolektif tidak hanya tentang membangun kepercayaan, tetapi juga mendorong terciptanya solusi bersama secara berkelanjutan. (EDA)