MALANG, PRINDONESIA.CO –  Malang Creative Center (MCC) sebagai pusat kegiatan bagi masyarakat yang aktif di sektor industri kreatif di Bumi Arema, menekankan pentingnya kemampuan komunikasi strategis dalam membangun citra dan reputasi institusi kepada internal organisasi. Hal tersebut tercermin lewat pelatihan penulisan siaran pers yang diselenggarakan pada Senin (7/7/2025).

Disampaikan oleh pihak Pemasaran dan Kerja Sama MCC Ahmad Fariddudin, kegiatan yang sudah memasuki batch keenam ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan penggawa MCC, khususnya para mahasiswa magang. “Kami ingin mengenalkan profesi public relations (PR). Agar mereka tahu sebagai PR itu harus bisa apa saja,” ucapnya dikutip dari Malang Posco Media.

Ahmad juga mengatakan, pelatihan kali ini lahir dari kesadaran MCC akan kekuatan dari sebuah siaran pers yang efektif. Sebagaimana disampaikan praktisi media relations Amanda Egatya dalam pelatihan tersebut, sebuah siaran pers yang efektif dapat dikembangkan menjadi berbagai konten turunan, seperti unggahan media sosial, artikel, dan masih banyak lainnya. “Tujuan akhirnya adalah membangun kepercayaan, kredibilitas, dan memperkuat eksistensi brand atau merek di mata publik,” jelasnya.

Untuk dapat menghasilkan siaran pers yang efektif, lanjut Amanda, praktisi PR perlu menyisipkan data pendukung yang kuat. Selain itu, penting pula untuk bisa menunjukkan dampak positif dari sebuah kegiatan atau kebijakan yang dipublikasikan, dan menyuguhkan keunikan sudut pandang agar menjadi nilai tambah di mata wartawan. “Temukan sisi unik dari program yang bisa menjadi daya tarik dan mendukung reputasi,” imbuhnya. 

Relevansi Pelatihan Internal dengan Peningkatan Reputasi Perusahaan

Mengutip jurnal bertajuk Pelatihan Gaya Kepemimpinan terhadap Reputasi Perusahaan dengan Kinerja Karyawan sebagai Variabel Intervening (Studi pada PT Astra Graphia Tbk Jakarta) (2019) karya Nashar dan Riko, pelatihan internal seperti diselenggarakan MCC sangat memungkinkan mendorong reputasi positif perusahaan.

Dalam hasil penelitian tersebut dijelaskan, kemungkinan tersebut muncul karena praktik pelatihan yang tepat dapat meningkatkan keterampilan karyawan, sekaligus meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Dengan kata lain, pelatihan bagi internal organisasi dapat dipandang sebagai investasi strategis, dengan imbal hasil berupa reputasi berkelanjutan. (eda)