Peran Pranata Humas di Tengah Pandemi Covid-19
PRINDONESIA.CO | Jumat, 24/04/2020 | 3.206
Peran Pranata Humas di Tengah Pandemi Covid-19
Pranata humas dilibatkan dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Instagram IPRAHUMAS Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Inilah tajuk yang diangkat oleh Iprahumas di tayangan kelas diskusi perdana via digital, “Peran Pranata Humas Pemerintah Daerah dalam Rangka Menekan Angka Penyebaran Covid-19”, Ngobrol Pintar (Ngopi) Bareng Iprahumas #dirumahaja, Kamis (16/4/2020).

Pranata Humas Pemkot Depok Rita Nurlita sebagai salah satu narasumber mengatakan, pranata humas dilibatkan dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerahnya. Adapun tim Gugus Tugas terdiri dari tim pencegahan, penanganan tim komunikasi. Nah, di tim komunikasi itulah, Dinas Kesehatan, Dinas kominfo, dan lurah sangat berperan dalam sosialisasi. “Merekalah yang berperan sebagai key opinion leader,” katanya.

Sosialisasi yang dilakukan antara lain menyampaikan informasi terkini mengenai perkembangan Covid-19, menyosialisasikan kebijakan dan edukasi/promosi tentang Kesehatan. Misalnya, menyosialisasikan kebijakan terkait penutupan mal, alun-alun dan tempat ibadah, hingga memantau harga-harga kebutuhan dasar dan kebutuhan medis. Sementara terkait edukasi, timnya bertugas untuk mengajak masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Rita juga menekankan third party endorser agar pesan makin efektif. Seperti ketika mereka melibatkan tokoh agama untuk meluruskan informasi terkait hukum menolak jenazah dari sudut pandang agama. Mereka juga melibatkan ahli virus untuk mendukung kredibilitas informasi.

Sebagai pranata humas, Rita tidak menampik bahwa ia menemukan beberapa kendala selama melakukan perannya selama pandemi. Seperti, masih banyak laporan tentang masyarakat yang belum taat aturan jaga jarak fisik (physical distancing). “Ada yang sudah sadar untuk tetap di rumah, tapi tidak sedikit juga yang masih nongkrong di luar,” ujar Rita.

Sementara itu, Pranata Humas Pemerintah Provinsi Jawa Timur Gede Alfian melakukan upaya promotif mencegah perluasan penyebaran Covid-19 dengan melibatkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Gugus Tugas Pemprov Jawa Timur juga melakukan upaya kuratif seperti pelacakan (tracing) pasien positif Covid-19. “Dari sinilah kita bisa memitigasi penyebaran Covid-19,” ujarnya seraya menambahkan, upaya kuratif ini melibatkan Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo sebagai juru bicara.

Mengingat wilayah Jawa Timur yang luas, Gede bersama tim Gugus Tugas menekankan pentingnya menentukan key opinion leader di tiap wilayah. Contoh, untuk wilayah Madura, mereka menggadeng kyai karena sosoknya disegani masyarakat.

Makin Kreatif

Lain lagi dengan pengalaman Pranata Humas Diskominfo Kabupaten Magelang Fany Rachmawati. Mereka harus berhadapan dengan masyarakat yang nekat mudik. “Kami manfaatkan semua kanal informasi, bahkan toa sekalipun, untuk menyampaikan imbauan, edukasi dan sosialisasi,” katanya.

Selain itu, mereka juga harus berhadapan dengan maraknya hoaks tentang Covid-19. Menurut Fany, cara yang menurut mereka paling ampuh untuk mengatasi hoaks saat ini adalah membanjiri masyarakat dengan informasi positif. Antara lain, mengedepankan informasi pasien yang sembuh dan menyampaikan lebih banyak informasi positif via medsos.

Rita sependapat, “Saat ini praktisi humas dituntut lebih kreatif lagi dalam membuat dan mengemas konten positif,” katanya. Termasuk, memerhatikan penggunaan kalimat yang  mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI