Pelatihan Reputasi Organisasi Muhammadiyah Zona I menjadi momentum dalam memperkuat strategi komunikasi digital yang adaptif, terukur, bertanggung jawab guna memperkuat syiar dan reputasi organisasi.
MAKASSAR, PRINDONESIA.CO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Pusat Syiar Digital Muhammadiyah bekerja sama dengan Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum (BKPU) PP Muhammadiyah menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Reputasi Organisasi Muhammadiyah Zona I. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (15/8/2025) hingga Minggu (17/8/2025) di Hotel Aryaduta Makassar, dengan menghadirkan pimpinan wilayah dan pengelola media Muhammadiyah dari berbagai provinsi.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) Ambo Asse dalam arahannya menekankan pentingnya penguasaan teknologi digital sebagai penopang dakwah di era modern. “Ilmu digital harus digunakan secara bermanfaat. Konten yang dihasilkan harus memperkuat syiar organisasi dan memberi manfaat bagi umat,” ujarnya terlansir dalam laman resmi Muhammadiyah, Senin (18/8/2025).
Menurut Ambo, salah satu upaya membangun reputasi organisasi di era digital adalah melalui pengelolaan informasi yang beredar dengan benar, terukur, dan bertanggung jawab. Dalam konteks ini, menurutnya, inisiatif Pelatihan Manajemen Reputasi Organisasi Muhammadiyah Zona I menjadi penting, karena dapat memperkuat basis komunikasi organisasi agar lebih adaptif.
Dalam pelatihan tersebut, lanjutnya, peserta dibekali materi dan praktik tentang membangun reputasi organisasi, pemetaan pemangku kepentingan, pembuatan konten digital, teknik komunikasi krisis, hingga metode evaluasi dan pengukuran siar digital. Berbagai materi tersebut dibawakan oleh akademisi dan praktisi komunikasi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, seperti Adhianty Nurjanah, Fajar Junaedi, Aswad Ishak, dan Ayub Dwi Anggoro.
Implementasi Teknologi dan Media Digital
Hasil penelitian bertajuk Analisis Peran Media Digital dalam Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Tengah Tantangan Disrupsi Digital (2025) karya Fadilla dkk., menjelaskan, digitalisasi komunikasi seperti tengah diupayakan Muhammadiyah dapat membawa perubahan signifikan terutama dalam efektivitas penyampaian informasi dan koordinasi organisasi. “Penggunaan media digital membuat penyebaran informasi lebih cepat, fleksibel dan efisien serta memudahkan dokumentasi dan partisipasi termasuk yang berada di luar daerah,” tulisnya.
Sementara itu penelitian karya Rohlfing dan Muller bertajuk International Perspective on Digital Media and Early Literacy (2020) menyebutkan, implementasi teknologi dalam komunikasi digital sangat memudahkan penyampaian pesan dan penyimpanan data secara real-time, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan responsivitas dalam menyelesaikan tugas organisasi. (EDA)