JAMPIRO #3, Tiga Langkah Jitu Tangkal “Hoax”  
PRINDONESIA.CO | Kamis, 24/08/2017 | 1.688
JAMPIRO #3, Tiga Langkah Jitu Tangkal “Hoax”  
Lakukan kampanye yang mengedepankan nuansa
Freandy/PR INDONESIA

YOGYAKARTA, PRINDONESIA.CO – Tips itu disampaikan Suharjo Nugroho, Managing Director IMOGEN PR, saat menjadi pembicara di hari pertama konferensi Jambore Public Relations Indonesia (JAMPIRO) #3 di Yogyakarta, Rabu (23/8/2017).

Menurut Jojo, begitu ia akrab disapa, ada tiga langkah relevan untuk menangani fenomena fake news dan hoax. Tiga langkah yang dimaksud antara lain digital storytelling, social listening dan big data social network analytics. “Kampanye yang baik dan kreatif adalah kampanye yang mengedepankan nuansa storytelling,” katanya. Melalui pendekatan brand journalism, praktisi PR masa kini harus berprinsip bak pemimpin redaksi  bagi institusinya. “Cara berpikirnya harus seperti news roomyour brand is the next media company,” imbuhnya di sesi yang mengangkat tema “The Power of Public Relations in the Fake News & Hoax Era”. 

Praktisi PR juga harus menjadi social listening. Ia wajib rajin “mendengarkan” isu yang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Menurut Jojo, Twitter merupakan langkah mudah bagi praktisi PR untuk mengamati isu terkini di lautan maya. “Cuitan-cuitan di Twiter lebih mudah diamati karena bisa menjadi proxy yang sedang terjadi di media sosial. Sementara Facebook dan Instagram hanya memberikan akses kepada  public space. Adapun Whatsapp dan Telegram tidak begitu tertata pencatatannya,” bebernya.

Terakhir, big data social network analytics. Isu 10 juta tenaga kerja yang secepat kilat menjadi viral, mampu diredam hanya dengan kekuatan data. “Ketika itu Presiden Joko Widodo melalui akun resminya memberikan klarifikasi yang disertai data, ditindaklanjuti dengan pernyataan dari Kementerian Tenaga Kerja,” ujarnya.

Tak lupa, ia mengajak peserta untuk menggunakan aplikasi yang dapat mengecek keaslian berita. Salah satunya, memanfaatkan aplikasi CrossCheck besutan dua raksasa internet, Facebook dan Google. Tak mau kalah, startup lokal pun melahirkan karya anak bangsa serupa berupa aplikasi bernama Hoax Anlyzer. (mam/rtn)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI