JAKARTA, PRINDONESIA.CO –  Serial buku terbaru PR INDONESIA yang terdiri dari tiga judul yaitu Konsistensi Komunikasi Berujung Reputasi, Praktik Terbaik Program Public Relations Corporate PR & Government PR, dan Mengelola Krisis Menguatkan Reputasi, secara resmi diluncurkan pada Jumat (19/12/2025) di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Ruang Serbaguna Lt.4, Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Peluncuran ketiga buku tersebut menjadi penanda komitmen PR INDONESIA dalam memperkuat literasi, praktik, dan pemikiran strategis para praktisi public relations (PR) tanah air di tengah dinamika komunikasi yang kian kompleks.

Dalam sambutannya, CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan menyampaikan apresiasi kepada seluruh penulis dan kontributor yang terlibat dalam proses penulisan kolaboratif serial buku tersebut. “Penulisan kolaboratif ini bukan perkara mudah, adanya perbedaan sudut pandang, pengalaman dan pendekatan dari para penulis menjadi tantangan tersendiri yang harus disatukan agar menjadi satu produk buku yang utuh dan relevan,” ujarnya.

Asmono mengatakan, pemilihan Perpusnas sebagai tempat peluncuran ketiga buku tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, Perpusnas sebagai rumah besar literasi Indonesia akan memantapkan peran buku-buku tersebut dalam memberikan manfaat bagi insan PR di seluruh Indonesia.

Khazanah Literasi Kehumasan

Tak hanya meluncurkan buku, dalam kesempatan ini PR INDONESIA turut menggelar diskusi bertajuk Menguatkan Reputasi di Era Disrupsi yang dimoderatori oleh praktisi PR Yayasan Dharma Bhakti Astra Agustin Pradhana. Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah praktisi PR lintas sektor sebagai narasumber seperti Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II Dwi Astuti, Corporate Secretary PT Permodalan Nasional Madani Lalu Dodot Patria Ary, Personal Assistant to Managing Director PT Pelabuhan Indonesia Persero Hafidz Novalsyah, dan akademisi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Heni Indrayani

Poin penting yang dapat dicatat dari jalannya diskusi adalah seluruh narasumber sepakat bahwa reputasi di era disrupsi menjadi ujian nyata bagi setiap organisasi dalam menjaga kepercayaan publik. Di sisi lain, para narasumber juga mengamini bahwa disrupsi turut  membuka peluang untuk membangun reputasi yang lebih autentik melalui respons cepat, akurat, dan berorientasi pada kepentingan publik.

Melalui peluncuran buku dan diskusi yang diselenggarakan, PR INDONESIA berharap inisiatif ini tidak hanya memperkaya khazanah literasi kehumasan, tetapi juga bisa menjadi rujukan strategis bagi praktisi, akademisi, dan para pemangku kepentingan dalam mengelola komunikasi, reputasi, dan krisis secara berkelanjutan. (EDA)