Komdigi Perkuat Komunikasi Publik Melalui Sinergi Teknologi
PRINDONESIA.CO | Senin, 13/10/2025
Komdigi Perkuat Komunikasi Publik Melalui Sinergi Teknologi
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Komunikasi Publik menyelenggarakan Rembuk Komunikasi Publik (REKAP) Edisi I di Gedung Dinas Kominfo Jawa Timur, Kamis (9/10/2025)
doc/kemkomdigi

SURABAYA, PRINDONESIA.CO –  Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Komunikasi Publik menyelenggarakan Rembuk Komunikasi Publik (REKAP) Edisi I bertemakan Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Publik Melalui Teknologi dan Kehumasan  di Gedung Dinas Kominfo Jawa Timur, Kamis (9/10/2025). Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat koordinasi antar instansi dan memastikan informasi publik yang kredibel, adaptif, dan berbasis teknologi digital.

Dalam kesempatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Komunikasi Publik Kemkomdigi Marroli Jeni Indarto mengatakan, Dinas Kominfo di berbagai daerah memainkan peran penting dalam melakukan monitoring informasi kebijakan, opini publik, dan aspirasi masyarakat. Sementara peran jabatan fungsional Pranata humas atau public relations (PR), katanya, adalah sebagai sumber daya utama dalam penyelenggaraan publik di tingkat daerah. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pengelolaan Monitoring Isu Publik Direktorat Informasi Publik Kemkomdigi Harfizan Arnas menjelaskan, monitoring media berperan penting dalam menyusun strategi komunikasi yang efektif. Menurutnya, dengan pemantauan media humas mengidentifikasi dan menganalisis isu yang berkembang, baik di media massa maupun media sosial, sehingga pemerintah dapat merespons secara cepat dan tepat.

Lebih lanjut Marroli juga menyebut soal rencana pengukuran Indeks Komunikasi Pembangunan dan Informasi (IKPI) yang akan dilaksanakan pada 2026 sebagai upaya membangun sistem komunikasi publik yang lebih terukur dan berbasis data. “Hasil pengukuran tersebut, diharapkan menjadi dasar perbaikan dan penyusunan peta jalan komunikasi publik nasional. Untuk itu, kami mengajak seluruh Diskominfo provinsi berpartisipasi aktif dengan menyiapkan data dan bukti pendukung secara tepat waktu dan kredibel,” ujarnya.

“Output Based”

Sejalan dengan Harfizan, perwakilan Tim Penyusunan Kebijakan Kemitraan Komunikasi Lembaga dan Kehumasan Kemkomdigi Firmansyah memaparkan, sesuai Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 9 Tahun 2025, pendekatan kerja humas kini diarahkan pada sistem hasil kerja (output-based), bukan lagi sekadar berbasis kegiatan. Pendekatan ini dianggap paling ideal dalam menghadapi perubahan regulasi dan disrupsi teknologi yang cepat.

Adapun dalam praktiknya, Komdigi agaknya dapat merujuk kepada hasil penelitian bertajuk Strategi Komunikasi Humas BAKTI Komdigi dalam Menanggulangi Pemberitaan Negatif: Pendekatan Media Monitoring Digital (2025) karya Azahra Yustia Yusuf dkk. Disebutkan bahwa pemanfaatan teknologi dalam prosesi media monitoring seperti perangkat lunak Brand24 memungkinkan pemantauan pemberitaan dan percakapan daring secara real-time melalui kata kunci tertentu di berbagai platform, mulai dari portal berita hingga media sosial. (EDA)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI