Objektivitas, Fokus Penggunaan AI bagi PR
PRINDONESIA.CO | Senin, 05/02/2024
Objektivitas, Fokus Penggunaan AI bagi PR
Pentingnya menggunakan kecerdasan buatan (AI) demi meraih tujuan perusahaan lebih cepat.
Dok. Pribadi

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dewasa ini, praktisi public relations (PR) dituntut untuk bisa memanfaatkan perkembangan teknologi guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Bagi Aqsath Rasyid Naradhipa, CEO sekaligus co-founder NoLimit, salah satu yang menarik dimanfaatkan saat ini adalah artificial intelligence (AI).

Dalam pemanfaatannya, Aqsath mengatakan, penggunaan AI bagi PR harus didasari pada target untuk merumuskan strategi komunikasi perusahaan. “Fokus utama adalah objektivitas,” ujarnya dalam diskusi CPROCOM bertajuk "AI in PR Industry", Jumat (2/2/2024). 

Alumnus Universitas Indonesia itu menjelaskan, PR harus memahami terlebih dahulu apa yang ingin dicapai perusahaan. Baru setelahnya penggunaan AI diposisikan untuk membantu mempercepat meraih objektivitas tersebut.

Ia juga mengatakan, saat ini AI sudah dapat digunakan untuk mempercepat berbagai kerja PR, di antaranya monitoring media hingga merangkum informasi dan menyusun teks secara generatif, seperti dalam pembuatan siaran pers.

Tidak Ketergantungan

Sementara itu, penelitian Assyari Abdullah berjudul Public Relations in The Era of Artificial Intelligence: Peluang atau Ancaman? (2020) mengungkapkan, terdapat lima manfaat AI bagi aktivitas praktisi PR.

Dirangkum berdasarkan riset dari Chartered Institute of Public Relations (CIPR), manfaat tersebut meliputi penyederhanaan tugas, identifikasi persepsi publik, optimalisasi tugas, pengukuran data terstruktur, dan pengukuran data tak terstruktur.

Meski menawarkan pelbagai manfaat, menurut Aqsath, PR tidak boleh terperangkap dan ketergantungan pada AI. Hal itu mengingat kecerdasan buatan merupakan alat yang tidak bisa dipercaya sepenuhnya. (jar)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI