Tidak boleh terbelenggu oleh teori lama yang stagnan, Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Koordinator Wilayah Jawa Barat merasa perlu mewadahi diskusi ilmiah dengan para doktor guna pengembangan teori komunikasi.
BANDUNG, PRINDONESIA.CO - Perkembangan komunikasi di era digital menghadirkan tantangan baru bagi dunia akademik. Derasnya arus informasi, transformasi media, hingga pergeseran pola interaksi sosial, menjadi semacam penegasan bahwa teori komunikasi yang selama ini mapan perlu diperbarui agar tetap relevan.
Hal tersebut yang menjadi sorotan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Koordinator Wilayah Jawa Barat (Korwil Jabar). Sebagaimana disampaikan Dewan Pakar Aspikom Jabar Prof. Dr. Asep Saiful Muhtadi dalam acara yang digelar pada Kamis (1/5/2025) di Bandung, dewasa ini terjadi stagnasi kajian teori komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan teori yang mampu menjawab kompleksitas zaman.
“Teori ilmu komunikasi yang menjadi prioritas untuk dikembangkan adalah teori yang berkaitan dengan komunikasi digital. Sebab, perkembangan komunikasi digital sangat cepat sedangkan teori-teorinya masih belum banyak,” ujarnya seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.com, Jumat (2/5/2025).
Saran bagi Aspikom
Asep juga menilai bahwa saat ini banyak kampus di Jabar yang memiliki program studi Ilmu Komunikasi dan menghasilkan lulusan Doktor. Hanya saja, katanya, belum banyak disertasi yang dikembangkan lebih lanjut untuk memperkaya konsep baru dalam cakrawala komunikasi.
Oleh karena itu, Asep mengusulkan agar Aspikom dapat mengambil peran strategis seperti merintis diskusi dengan para doktor untuk menghasilkan teori-teori baru, khususnya yang berkaitan dengan komunikasi digital. “Aspikom dapat mengundang doktor yang punya disertasi, lalu dilakukan pembahasan, sehingga menghasilkan konsep-konsep baru,” imbuhnya.
Seakan menyambung, Dewan Pembina Aspikom Korwil Jabar Prof. Atwar Bajari mengatakan, konteks akademik pengembangan program studi (prodi) Ilmu Komunikasi sudah tidak bisa ditawar lagi karena sudah menjadi bagian dari instrumen akreditasi. Selaras, ia mengatakan bahwa di Aspikom, semua prodi bisa meningkatkan akreditasinya masing-masing demi performa yang lebih baik. “Mari terus kita improving bersama walaupun kita sedang berada pada era efisien yang luar biasa,” ajaknya. (eda)