Resesi dan Komunikasi: Meneropong Potensi Resesi 2023
PRINDONESIA.CO | Selasa, 28/02/2023 | 1.101
Resesi dan Komunikasi: Meneropong Potensi Resesi 2023
Meski hanya dua dari tiga sectoral balance yang berada di angka positif, namun menurut Zamroni, Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN di Jakarta (23/12/2022), kondisi tersebut cukup untuk menandakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah membaik dan keluar dari krisis pandemi.
Dok. Ratna/PR INDONESIA

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menjelang tutup tahun, sudah banyak lembaga internasional yang memproyeksikan perekonomian dunia akan menghadapi situasi yang tidak menentu pada tahun 2023. Proyeksi serupa juga disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zamroni Salim dalam wawancaranya bersama PR INDONESIA di Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Menurutnya, situasi tidak menentu tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama, proses pemulihan pascapandemi COVID-19 yang belum tuntas. Kedua, meningkatnya ketegangan geopolitik di level global antara Rusia-Ukraina pada 2022 dan status perang antara kedua negara yang belum diketahui akan usai. Serta, kemungkinan perang semakin memanas dan melibatkan banyak negara.

Peringatan serupa pernah dikemukakan oleh Presiden RI Joko Widodo saat memberikan pidato pada acara BUMN Startup Day, Selasa (27/9/2022). Menurut Presiden, tahun 2023 merupakan tahun yang kelam bagi perekonomian dunia. Ancaman kegelapan semakin nyata dengan situasi ekonomi dan geopolitik dunia yang tidak kunjung membaik.

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI