IABC Conference Indonesia: Seruan Komunikasi untuk Perubahan
PRINDONESIA.CO | Senin, 12/12/2022 | 1.303
IABC Conference Indonesia: Seruan Komunikasi untuk Perubahan
Sesi konferensi IABC Conference Indonesia menekankan pentingnya keberlanjutan
Dok. IABC Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Isu lingkungan menjadi salah satu tema yang menjadi perhatian di acara International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia Conference yang berlangsung di Jakarta, Selasa (6/12/2022)

Apalagi kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan di masyarakat mulai bertumbuh seiring dengan perputaran informasi mengenai keberlanjutan lingkungan hidup yang semakin meningkat. Bahkan, diskusi mengenai usaha preservasi alam juga menjadi salah satu topik utama dalam KTT G20 di Bali pada bulan November lalu.

Penggunaan kendaraan listrik sebagai moda transportasi utama pemimpin dunia, misalnya, menjadi bentuk dari aksi nyata komitmen pemerintah Indonesia dalam mendukung upaya zero emission.

Aksi keberlanjutan ini tentu diharapkan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga pihak swasta. Salah satunya dilakukan oleh The Body Shop Indonesia. Suzy Hutomo, Executive Chairperson & Owner Body Shop Indonesia, yang hadir sebagai pembicara dalam sesi konferensi IABC Indonesia hari itu mengatakan, komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup akan berdampak terhadap keberlanjutan bisnis.

Komitmen perusahaan manufaktur dan retail global yang terinspirasi oleh alam serta menghasilkan produk kecantikan dan kosmetik ini diwujudkan dengan cara mengajak konsumen untuk mengumpulkan kemasan bekas produk mereka dan dikirimkan ke toko The Body Shop terdekat untuk didaur ulang. Tahun 2022, program ini mampu mengumpulkan 1 juta botol bekas. Botol tersebut lantas disulap menjadi toko kecantikan pertama di Indonesia yang terbuat dari sampah.

Suzy mengatakan, The Body Shop bukan hanya sekedar toko, tetapi juga wadah komunikasi kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan perubahan positif. Nilai inilah yang menjadi landasan perusahaan untuk secara konsisten melakukan dan mengomunikasikan pelestarian alam kepada konsumen mereka.

Senada dengan The Body Shop, Telkomsel juga melakukan hal yang serupa. Melalui program Telkomsel Jaga Bumi, korporasi berkomitmen mengendalikan limbah kemasan produk mereka dengan cara  mendaur ulang limbah cangkang kartu SIM. Menurut Saki H. Bramono, Vice President Corporate Communications Telkomsel, operator seluler di Indonesia memproduksi sedikitnya 200 juta kartu SIM setiap tahun.  

Selanjutnya, hasil daur ulang ini akan diubah menjadi produk bermanfaat. Salah satunya, paving block untuk digunakan di sepanjang area hutan mangrove di Bali. Telkomsel juga mengedepankan upaya agar program ini dapat menciptakan circular economy. Contoh, daur ulang berupa phone holder yang akan dibagikan kembali ke outlet tempat pengambilan sampah.

 

Komunikasi Interaktif

Untuk menyebarkan pesan keberlanjutan, usaha perusahaan dalam menjaga lingkungan ini tentu perlu dikomunikasikan kepada audiens. Menurut Content Director WIR Group Primo Riski, metaverse dapat menjadi peluang bagi para pelaku komunikasi/public relations untuk mengomunikasikan nilai organisasi kepada audiens mereka melalui platform yang lebih interaktif dan imersif.

Selain ramah lingkungan, metaverse dapat menjadi one stop solution bagi audiens. Khususnya, dalam membantu mereka mempelajari dan mendapatkan informasi mengenai, termasuk komitmen organisasi

Menurut Adrian Cropley, pendiri Center for Strategic Communication Excellence, organisasi perlu untuk mengomunikasikan komitmen untuk perubahan yang lebih baik. Cara ini dapat dilakukan untuk membantu organisasi dalam membangun citra dan brand positioning di mata publik atau audiensnya.

Dengan mengomunikasikan nilai organisasi, maka akan terbangun yang namanya kepercayaan. Kepercayaan inilah yang kemudian menciptakan kredibilitas. Namun, Cropley menggarisbawahi, bahwa kredibilitas ini dapat dengan mudah hancur apabila organisasi tidak bijak dalam menggunakan platform atau mengeluarkan pernyataan yang keliru. “Oleh karena itu, organisasi perlu memastikan audiens memiliki pengalaman yang baik dalam menerima informasi dan menyerap pesan nilai yang disampaikan oleh organisasi,” katanya. (zil)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI