Anjari, Kini Berlabuh ke RS Dharmais
PRINDONESIA.CO | Minggu, 24/05/2020 | 4.263
Anjari, Kini Berlabuh ke RS Dharmais
Kini menjadi Kabag Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat RS Kanker Dharmais. 
Roni/PR Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Saking hatinya tertambat di Kemenkes RI, khususnya Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, untuk sekian lama, jangan heran jika ia menyebut hari itu sebagai hari patah hati. Namun, amanah baru ini juga menjadi pengalaman sekaligus petualangan baru bagi Anjari untuk lebih banyak berkontribusi.  

Pria yang telah berkarier di Kemenkes sejak tahun 2005 dan terakhir menjabat sebagai Kabag Opini Publik Pusat Komunikasi Publik (OPPKP) Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat itu, kini menjadi Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat RS Kanker Dharmais. Ia dilantik bersama pejabat lainnya dari 42  rumah sakit.

Pelantikan oleh Bambang Wibowo, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19, Senin (18/5/2020), terasa berbeda. Dilakukan dengan dua cara, yakni di tempat dan video conference. Pelantikan di tempat hanya dihadiri oleh perwakilan saja dengan menerapkan jaga jarak fisik. Sementara sisanya dilantik melalui tayangan audio visual diiringi pesan dari Bambang, “Jangan menganggap sama kondisi hari ini dengan sebelum Desember. Anda harus memiliki cara kerja, sikap dan mindset yang berbeda karena kalau tidak bisa binasa.”

Ya, selama pandemi, rumah sakit bukan hanya menjadi sorotan, tapi ikut terdampak dan berhadapan dengan tantangannya sendiri. Salah satunya, penurunan kunjungan pasien non-Covid-19 sehingga perlu proses bisnis dan inovasi baru. Di sisi lain, jumlah pasien Covid-19 yang terus bertambah membutuhkan standar kerja yang berbeda baik dari segi keamanan maupun keselamatan tenaga kesehatan dan seluruh pegawai rumah sakit.

Hal ini dirasakan oleh Anjari saat memulai lembaran baru di RS Kanker Dharmais. Setelah melakukan identifikasi isu diketahui kunjungan pasien merosot tajam hingga hanya 30 persen selama pandemi. Tentu, perlu ada strategi pemasaran baru. Selain itu, RS ini juga baru melakukan perampingan struktur organisasi yang pastinya menimbulkan konsekuensi. “Inilah yang menjadi prioritas perhatian saya,” kata Anjari melalui sambungan telepon, Rabu (20/5/2020). Di samping, membangun brand RS ini sebagai rumah sakit kanker rujukan nasional yang mampu memberi solusi.

 

Detail

Dunia rumah sakit memang bukan sesuatu yang asing bagi Anjari. Maklum, ia telah lama aktif berkecimpung di organisasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) sebagai Ketua Kompartemen PR dan Marketing. Selain itu, ayah dari empat anak ini juga merupakan Ketua Umum Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (Perhumasri).

Meski begitu, ia mengaku masih harus banyak beradaptasi dan belajar. “Selama di Kemenkes, saya terbiasa berpikir konseptual dan mengerjakan sesuatu yang sifatnya nasional. Tapi, di rumah sakit, isunya lebih operasional disertai detail dan pernak-perniknya,” kata pria yang berlatar pendidikan S1 Ilmu Hukum ini.

Kepada rekan sejawatnya di Kemenkes, khususnya Bagian OPPKP, yang hari itu turut menyempatkan waktu untuk hadir, Anjari menitipkan dua pesan. Pesan itu ia tulis saat terjaga karena tak bisa tidur jelang hari H pelantikan. Pertama, jadilah bagian dari solusi. “Kita memang harus memiliki integritas dan antusias terhadap tugas utama dan tanggung jawab kita. Tapi, kita juga jangan sungkan untuk selalu membantu orang lain,” katanya.

Kedua, leadership. “Jadilah pemimpin yang baik. Berikan contoh dan teladan kepada orang lain,” ujarnya. “Sebab, kepemimpinan itu bukan soal apa yang kita sampaikan, tetapi apa yang mereka lihat dan rasakan,” imbuh Anjari menutup untaian kalimat OPPKP Notes untuk kali terakhir. (rtn)

 

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI