Penjurian IDEAS 2025: Menggemakan Keanekaragaman Hayati Lewat Media
PRINDONESIA.CO | Rabu, 04/06/2025
Penjurian IDEAS 2025: Menggemakan Keanekaragaman Hayati Lewat Media
penjurian The 4th Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2025 hari pertama, Selasa (27/5/2025)
doc: PRINDONESIA.CO

JAKARTA, PRINDONESIA.CO -  Dalam pusaran tantangan krisis iklim, degradasi lingkungan, kepunahan fauna, hingga ketimpangan informasi akan keanekaragaman hayati, dua perusahaan dalam penjurian The 4th Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2025 hari pertama, Selasa (27/5/2025), seakan hadir menunjukkan solusi nyata.

Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Sanggaran misalnya, melalui inisiatif Turtle Conservation and Education Center (TCEC) di Desa Serangan, Denpasar, Bali, berupaya mengubah citra kawasan yang dikenal sebagai titik rawan eksploitasi penyu lewat program komunikasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat setempat terkait kepunahan penyu.

Community Development Officer PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Sanggaran Dhita Hardiyanti Utami menjelaskan, lewat program komunikasi yang dirancang pihaknya ingin mendorong perubahan perilaku masyarakat dari yang semula mengonsumsi satwa, menjadi melindung satwa.

Dalam implementasinya, lanjut Dhita, pihaknya menggerakkan sejumlah taktik yang bermuara pada gema informasi program TCEC. “Beberapa aktivasi komunikasi yang kami jalankan mulai dari media gathering dan sebaran siaran pers, kampanye media sosial dengan tagar #SaveTurtle #TCECBali, edukasi dan workshop, pemasangan signage & infografis, kolaborasi dengan mitra strategis, dan aktivasi sukarelawan serta CSR visit,” jelasnya.

Untuk hasil yang diukur menggunakan kerangka AMEC, Dhita mengatakan, secara output terdapat tiga liputan, 15 kali penyebaran rilis berita, 378 unggahan di media sosial Instagram, Youtube dan  TikTok. Sedangkan, pada outtakes terdapat 24 pemberitaan online dan  25.050 reaksi positif dari warganet. “Sementara pada outcomes 85 persen masyarakat setempat sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan relawan semakin banyak mengikuti program TCEC,” imbuhnya.

Meskipun telah menggunakan pendekatan pengukuran yang tepat, tetapi founder dan CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan selaku dewan juri memiliki catatan mengenai aspek outtakes. Menurutnya, outtakes yang dilampirkan harus lebih melihat pada sentimen pemberitaan apakah positif, netral,  atau negatif. “Kalau jumlah berapa banyak pemberitaan seharusnya masuk ke elemen output saja,” ungkapnya.

“Media Mapping”

Pemahaman serupa juga dikemukakan PLN Indonesia Power UBP Semarang yang menunjukkan bahwa komunikasi berkelanjutan dapat berjalan efektif jika melibatkan media sebagai katalis perubahan.

Dalam hal ini, Assistant Manager Keamanan dan Humas PT PLN Indonesia Power UBP Semarang Retno Wulandari mengatakan, pada program bertajuk SIMPEL: Sinergi Indonesia Power dan Media Peduli Ekonomi dan Lingkungan Gunung Ungaran, pihaknya melakukan amplifikasi edukasi kepada media dan masyarakat untuk mendukung inisiatif program JULANG EMAS yang berfokus pada konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan revitalisasi energi hijau di Kawasan Gunung Ungaran.

Secara strategi, Retno memaparkan, pihaknya menggencarkan penyebaran siaran pers secara rutin, Selain itu juga melakukan casual meeting, media gathering, media visit, dan konferensi pers dengan rekan media. “Di sini kami telah memiliki sasaran media dengan kategorisasi sesuai dengan tier 1,2,3 berdasarkan jangkauan area yang disasar,” ucapnya.

Adapun untuk hasilnya, kata Retno, pada aspek output terdapat 45 publikasi media yang terbagi dalam media tier 1 sebanyak 51 persen, media tier 2 26 persen, dan media tier 3 22 persen. Sementara pada outcome, ucapnya, program dinilai berhasil karena mendapat dukungan nyata dari pemerintah provinsi, hingga sukses meningkatkan pemahaman masyarakat terkait program.

Meski PT PLN Indonesia Power UBP Semarang telah memetakan kebutuhan terhadap media, CEO CPROCOM Emilia Bassar menegaskan, pemilihan media tidak boleh berdasarkan relasi personal atau lokasi geografis saja. Menurutnya, hal ini harus pula didasari kepada relevansi terhadap isu ESG yang diangkat. “Sehingga dapat merangkul semua sentimen pemberitaan baik positif serta  lebih efektif dari segi biaya, dan tentunya sesuai sasaran,” pesannya.

Di samping itu, guna memperkuat aktivasi yang telah dijalankan, Asmono menambahkan, PT PLN Indonesia Power UBP Semarang bisa pula memberikan pelatihan penulisan lingkungan berbasis internasional kepada media, agar berita yang dirilis semakin berkualitas. “PLN Indonesia Power UBP Semarang bisa juga berkolaborasi langsung dengan Dewan Pers terkait program uji kompetensi wartawan berbasis penulisan lingkungan,” sarannya.

IDEAS 2025

IDEAS merupakan ajang kompetisi program komunikasi/public relations (PR)/kehumasan strategis yang berbasis pada praktik terbaik penerapan komunikasi Diversity, Equity, Inclusion (DEI) dan Environmental, Social, Governance (ESG).

Kompetisi ini terbuka untuk PR/humas kementerian/lembaga pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, rumah sakit, korporasi multinasional, korporasi swasta nasional, organisasi nonprofit se-Indonesia.

Penyerahan penghargaan bagi pemenang IDEAS 2025 direncanakan berlangsung tanggal 19 Juni 2025 di Jakarta. Dalam rangkaian acara puncak nantinya akan ada satu hari sesi workshop tentang serba-serbi PR digital.

Ikuti terus informasi mengenai IDEAS 2025 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (eda)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI