Jaga Narasi Jelang Pemilu
PRINDONESIA.CO | Senin, 17/04/2023
Jaga Narasi Jelang Pemilu
Pemerintah memerlukan dukungan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pemilu.
Foto: Freepik

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan di dalam negeri menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyampaikan informasi positif secara masif.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, upaya ini penting. Bahkan, sudah diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo sejak awal Desember 2022.

Di hadapan peserta diskusi bertajuk 3rd PR Outlook 2023 yang berlangsung secara daring, Kamis (13/4/2023), Ngabalin—begitu ia karib disapa—yang menjadi pembicara pada acara yang mengusung tema “Pemilu Jangan Ganggu Stabilitas: Mulutmu Harimaumu” tersebut mengutip kembali pernyataan Presiden.

Kala itu, Presiden berpesan agar kontestasi pemilu tetap mengedepankan kampanye yang berkualitas, menyehatkan, mengedepankan adu gagasan terbaik, bukan adu domba. Lebih lanjut, kata anggota legislatif Komisi I DPR RI dari fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) periode 2004—2009 itu, Presiden menyampaikan lima arahan terkait pelaksanaan Pemilu.

Pertama, pengaturan teknis dan koridor hukum yang jelas. Kedua, memastikan kesiapan sarana dan prasarana logistik secara detail, efisien, dan transparan. Ketiga, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki sumber daya manusia (SDM) dalam setiap tingkatan.

Keempat, bekerja dengan efektif dan efisien. Terutama, dalam mengelola anggaran Pemilu. Kelima, memperkuat pendidikan politik bagi para kontestan maupun masyarakat.

Ngabalin berpendapat perlu ada penguatan kelembagaan dan komunikasi publik untuk mewujudkan arahan Presiden tersebut. Upaya tersebut bukan perkara mudah. Pria yang identik dengan sorbannya ini mencatat beberapa hal yang perlu diantisipasi oleh pemerintah saat pemilu. Mulai dari persiapan pemilu, partisipasi pemilih, transparansi kepada publik, tata kelola pemilu yang akuntabel, dan masa kampanye.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan dukungan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pemilu. Antara lain, bersama-sama meningkatkan literasi digital, mengglorifikasikan narasi dan informasi penting, serta mendorong mitigasi informasi dalam skala politik yang lebih besar. “Sehingga, bangsa ini dapat mengantisipasi adanya potensi politik identitas, misinformasi dan hoaks, serta ujaran kebencian yang kerap mewarnai pemilu,” tutupnya.

Selain Ngabalin, juga hadir Pemimpin Redaksi The Iconomics Arif Hatta dan sebagai pembicara Wakil Ketua APPRI periode 2017 – 2020 Silih Agung Wasesa. (mfp)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI