Buku Karya Guru Besar Ilkom Undana Soroti Pentingnya Komunikasi Antarbudaya
PRINDONESIA.CO | Selasa, 15/07/2025
Buku Karya Guru Besar Ilkom Undana Soroti Pentingnya Komunikasi Antarbudaya
Buku Komunikasi Antarbudaya
doc/rri

MEDAN, PRINDONESIA.CO – Tak dimungkiri, banyak dari kesalahpahaman hingga konflik dewasa ini muncul karena komunikasi yang dijalankan tidak mengindahkan keberagaman budaya. Peran penting komunikasi antarbudaya ini yang coba disoroti Guru Besar Ilmu Komunikasi Universidas Nusa Cendana Prof. Dr. Aloysius Liliweri. M.S., melalui buku anyarnya bertajuk Komunikasi Antarbudaya.

Lewat buku tersebut, Aloysius menawarkan pendekatan strategis komunikasi secara harmonis di tengah masyarakat yang majemuk. Menurutnya, etnosentrisme adalah penghambat utama komunikasi antarbudaya sehingga memicu kesalahpahaman hingga konflik.

Adapun etnosentrisme, jelasnya, merupakan kecenderungan memandang budaya sendiri sebagai tolak ukur. Sebagai solusi, ia mengajukan pendekatan relativisme budaya yang menuntut masyarakat untuk menghargai keragaman nilai dan cara pandangan yang dimiliki masing-masing. “Kemampuan berkomunikasi lintas budaya melibatkan pemahaman yang dalam terhadap makna simbolik, konteks sosial, dan nilai-nilai kolektif yang melekat tiap kelompok masyarakat,” ujarnya terlansir dalam RRI.co.id, Jumat (11/7/2025).

Komunikasi Antarbudaya dalam “Public Relations”

Dalam konteks dunia public relations (PR), komunikasi antarbudaya juga menjadi aspek penting. Sebab, praktisi PR tidak hanya bertugas mengejawantahkan pesan organisasi kepada audiens yang homogen, melainkan kepada audiens yang memiliki latar belakang etnis, bahasa, nilai, dan norma yang berbeda. Praktis, kemampuan merumuskan pesan dan melibatkan komunitas lokal berlandaskan komunikasi yang inklusif, adaptif, dan empatik menjadi mutlak untuk dimiliki.

Hal ini selaras dengan pandangan CEO & Chief Consultant Kiroyan Partners Verlyana (Veve) Hitipeuw, dalam opininya di majalah PR INDONESIA Edisi 114 Mei-Juni 2025 berjudul Komunikasi Inklusif: Memperkuat Kepercayaan dan Jembatan Pemersatu Indonesia di Era Digital.

Bagi Veve, komunikasi yang efektif  harus mampu menjangkau seluruh masyarakat terlepas dari lokasi, latar sosial, ekonomi maupun tingkat literasi digital, sehingga masyarakat dapat  memahami, merasa dekat dan mempercayai apa yang disampaikan. 

Secara umu, Aloysius berharap, karya ini dapat dimaknai lebih dari sebatas bacaan ilmiah, tetapi juga sebuah ajakan moral dan profesional bagi seluruh masyarakat termasuk praktisi komunikasi untuk membuka diri terhadap perbedaan, agar mampu menjalin komunikasi dengan empati, kesadaran, dan penuh penghargaan terhadap sesama. (eda)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI