Mengubah Isu Menjadi Peluang
PRINDONESIA.CO | Kamis, 29/08/2019 | 1.340
Mengubah Isu Menjadi Peluang
Kenali dan terapkan Issues Management Planning.
Iqbal/PR Indonesia

TANGERANG, PRINDONESIA.CO – Apa itu isu? Menurut Aries Nugroho, Senior Vice President dan General Manager Fleishman Hillard, isu adalah reputasi yang tidak sesuai dengan brand (merek) sehingga menciptakan gap dengan publik.

Namun jangan salah, kata pria yang hari itu didapuk sebagai pembicara di workshop jelang puncak Anugerah Humas INDONESIA (AHI) di Kota Tangerang, Kamis (29/8/2019), isu bisa menjadi peluang. “Kitalah yang harus mampu mengubah isu itu menjadi peluang. Hal itu bisa kita lakukan apabila kita sudah menerapkan manajemen isu,” ujarnya saat mengisi materi yang mengangkat tema “Strategi Mengelola Isu dari Tantangan Menjadi Peluang”.

Tak kalah penting, senantiasa merawat relasi dan memperluas jejaring. Apalagi di era 4.0 seperti sekarang yang identik dengan kolaborasi. “Kalau tidak mempunyai hubungan yang dekat, semuanya menjadi sulit,” katanya.

Selain itu, pemberitaan di media pun sudah berbeda. Karena tuntutan serba cepat, tak jarang berita tidak harus selalu melewati seleksi editor. “Untuk yang ini, sebenarnya peluang. Ketika ada isu, kesempatan kita untuk segera menjawab (memberikan pernyataan),” ujarnya.

Adapun langkah-langkahnya, Aries merangkumnya ke dalam Issues Management Planning. Terdiri dari issues landscape (pemetaaan mengenai kenapa isu itu muncul), issues analysis (memperhatikan kalimat negatif atau positif yang muncul di media), issues monitoring (media monitoring untuk mengetahui apa yang sedang dibicarakan oleh publik mengenai perusahaan), issues assessment (membawa isu menjadi peluang), issues scenario plan (ketika ada  isu, membayangkan, merencanakan skenario, dan antisipasinya), issues action protocol (krisis memberikan pelajaran bagi perusahaan menyusun standar operasional prosedur), issues response (beri edukasi untuk membuat suasana menjadi tentram).

 

Simulasi

Jelang coffee break, Aries mengajak peserta untuk melakukan simulasi manajemen isu. Ia membagi peserta ke dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok diminta untuk mencari dan memilih isu yang sedang berkembang, dijelaskan kasusnya, dianalisis isu, stakeholders, dan engagement-nya, lalu dipresentasikan di hadapan seluruh peserta. Dengan cara ini, ia berharap para peserta dapat lebih memahami isu dan krisis.

Menurut Aries, yang terpenting dalam menangani isu dan krisis adalah membentuk tim krisis. Tim tersebut terdiri dari beberapa pihak. Mereka harus rutin melakukan simulasi. Lainnya, menjalin relasi dengan media. Sebab media adalah mata dari masyarakat. (ham)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI