Sambut Pemilu 2019, Humas Harus Apa?
PRINDONESIA.CO | Rabu, 27/03/2019 | 3.470
Sambut Pemilu 2019, Humas Harus Apa?
Perlu strategi agar komunikasi brand tidak tenggelam di tahun politik
Rizka/PR Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Hal ini terkemas apik dalam Perhumas Coffee Morning di Financial Club CIMB Niaga, Jakarta (24/1/2019). Acara yang bertajuk ‘Public Relations, Media, and Political Trends of 2019’ menyingkap tentang betapa sulitnya sebuah pesan komunikasi untuk masuk ke benak publik. “Ya setiap hari kita terekspos sekitar 10 ribu iklan. Namun hanya berapa yang kita ingat?” ujar Agung Laksamana, Ketua Umum PERHUMAS. Ditambah gempuran teknologi membuat publik menjadi ‘kelebihan informasi’.

Menurutnya merupakan tantangan tersendiri untuk PR agar brand nya tetap diingat apalagi di tengah ingar bingar tahun politik ini. Agung pun memberikan tips untuk praktisi PR dalam mengomunikasikan brand di tahun ini

1. Komunikasi harus berbasis business outcome.

PR tak hanya soal aktivasi brand dan media relations, namun harus bisa menyelaraskan programnya dengan bisnis. Program PR harus memberikan dampak kepada bisnis perusahaan.

2. Kenali audiens

Kita harus mengetahui audiens dari segi demografi, geografi, dan psikografi. Ya, seorang humas tak cukup hanya bicara reputasi, namun harus cakap memetakan segmentasi, targeting, dan positioning

3. Pahami PESO media

Paid, earned, shared, dan owned media. PR sekarang adalah produser dan publisher.

4. Keep It Short and Sweet (KISS)

Penyampaian pesan bisa melalui video yang menarik. Mengingat waktu atensi yang berkurang, yang diutamakan adalah pesan yang disampaikan lewat durasi singkat. Agung menambahkan agar jangan menambahkan atribut yang dapat diasosiasikan dengan politik. Sebagai tambahan seorang PR tak lagi ‘think out of the box’ melainkan ‘think like no box’. Artinya, kreatifitas tidak memiliki batas

5. Humanize your brand

Hal ini dapat dilakukan dengan interaksi dengan audiens di media sosial agar mereka merasa dilibatkan dan diperhatikan

6. Menjadi storyteller

Menceritakan sesuatu yang kompleks melalui perumpamaan sehingga lebih sederhana hingga mudah dicerna publik

7. Utamakan karyawan

Kadang PR menyepelekan komunikasi internal karena disibukkan oleh hal-hal eksternal. Komunikasi dengan karyawan harus dijaga sehingga visi dan misi perusahaan sampai ke tingkatan paling bawah

8. Formula

Right content + right people + right time + right channel + personalization

Agung mengatakan bahwa ia menambahkan personalization karena seseorang akan lebih mengapresiasi pesan yang ditujukan khusus untuknya, bukan yang bersifat mass content. (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
image profile
canis
Just Another Me Around the World.
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI