Head of Corporate Communication IFG I Gede Suhendra menjelaskan, perkembangan lanskap digital dewasa ini telah mengubah perilaku audiens. Kondisi ini, katanya, menjadikan implementasi employee-centric sebagai sebuah kebutuhan, agar peran dan kontribusi seluruh internal perusahaan dapat mendorong pembentukan reputasi positif.
BALIKPAPAN, PRINDONESIA.CO – Upaya membangun kepercayaan publik terhadap suatu perusahaan tidak lagi efektif jika hanya mengandalkan pesan bernada formal ala korporat. Berkaca pada kecenderungan publik hari ini, narasi humanis dari para karyawan justru lebih kuat menyuarakan suatu perusahaan secara otentik. Hal ini yang tengah didorong Indonesia Financial Group (IFG), perusahaan pelat merah di sektor asuransi, penjaminan, dan investasi.
Head of Corporate Communication IFG I Gede Suhendra menjelaskan, perkembangan lanskap digital dewasa ini telah mengubah perilaku audiens. Kondisi ini, katanya, menjadikan implementasi employee-centric sebagai sebuah kebutuhan, agar peran dan kontribusi seluruh internal perusahaan dapat mendorong pembentukan reputasi positif. “Era digital mendorong setiap elemen perusahaan untuk menjaga reputasi,” tegasnya dalam workshop Komunikasi BUMN bertajuk Komunikasi Media Sosial melalui Optimasi AI di Balikpapan, Kamis (17/7/2025).
Alasan Mengapa Implementasi “Employee-centric” Penting
Alumnus Universitas Trisakti itu melanjutkan, urgensi implementasi pendekatan employee-centric diperkuat oleh empat hal. Pertama, krisis kepercayaan terhadap pesan perusahaan yang kerap dipandang skeptis, terutama pada hal yang bersifat promosi. Kedua, dominasi algoritma media sosial yang lebih mengedepankan konten personal dibandingkan perusahaan.
Ketiga, great resignation dan quiet quitting. Fenomena ini, menurut Suhendra, menegaskan perlunya pendekatan komunikasi secara lebih manusiawi dan partisipatif. Keempat, perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan tren otomatisasi memerlukan peran manusia untuk menampilkan diferensiasi.
Dalam konteks IGF, Suhendra mencontohkan, pihaknya secara konsisten telah melibatkan karyawan dalam berbagai produksi konten digital yang informatif dan menarik. “Lewat inisiatif ini, tidak hanya menyampaikan pesan korporat yang dikemas menarik, tetapi juga menjadi ruang aktualisasi diri karyawan dalam menyuarakan semangat positif perusahaan kepada publik,” paparnya.
Inisiatif IFG seperti disampaikan Suhendra selaras dengan pandangan akademisi Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Heryadi Silvianto. Dalam dalam artikelnya yang terbit di CNBC Indonesia, Rabu (9/4/2025), Heryadi menulis, popularitas konten yang dibuat oleh karyawan dapat menciptakan keterlibatan tinggi, sekaligus menjadi strategi efektif untuk membangun transparansi serta menarik talenta baru melalui pengalaman kerja nyata. (eda)