Dewan juri IDEAS 2025 cukup terpikat dengan beberapa peserta di penjurian hari kedua, Rabu (28/5/2025). Namun, ada catatan penting yang harus ditindaklanjuti peserta agar program komunikasi yang dijalankan menjadi paripurna.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Transisi energi menjadi salah satu topik yang mendominasi sesi penjurian The 4th Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2025 hari kedua, Rabu (28/5/2025). Perhatian terhadap aspek tersebut dalam implementasi konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) itu salah satunya ditunjukkan Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju lewat program Desa Energi Berdikari Sumsel.
Di hadapan dewan juri, Officer I CSR & SMEPP RU III Plaju Kilang Pertamina Internasional Ahmad Adi Suhendra menyampaikan, melalui program tersebut perusahaan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), guna mendukung enam desa/kelurahan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Sumatera Selatan (Sumsel) mendapatkan energi listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Adapun dalam mengomunikasikan program agar menyentuh seluruh masyarakat yang disasar, kata Adi, pihaknya mendasari strategi dan taktik kepada hasil analisis situasi Political, Economical, Social, dan Technological (PEST), serta Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT). "Kami juga menerapkan SMART Objective untuk mengatur tujuan program secara terarah dan terukur," jelasnya.
Adi juga menggarisbawahi kolaborasi lintas stakeholder dalam implementasi program tersebut. Di sana, terangnya, terdapat sekurangnya delapan kelompok stakeholder utama. Keterlibatan mereka ditujukan untuk memperluas akses listrik berbasis EBT, dan meningkatkan pemasaran maupun nilai tambah produk pertanian lokal. “Sementara strategi komunikasi kami sesuaikan dengan karakteristik stakeholder, dan taktiknya menggunakan PESO Model”, imbuhnya.
Di lain sektor, Bank DBS Indonesia punya cara tersendiri mendukung transisi energi. SVP Transformation and Data Bank DBS Indonesia Jessica Felicia menjelaskan, pihaknya mewujudkan komitmen terhadap ESG salah satunya dengan pembiayaan kepada perusahaan yang punya komitmen terhadap transisi energi. “Kami percaya dapat berkontribusi dalam percepatan transisi menuju masa depan net zero, melalui penguatan manajemen risiko ESG, pemenuhan komitmen net zero, dan melakukan pembiayaan transisi menuju ekonomi rendah karbon,” ujarnya.
Jessica melanjutkan, untuk itu pihaknya menggencarkan sejumlah strategi komunikasi yang mencakup advokasi, peningkatan kapasitas, dan kemitraan. “Tujuan strategis kami adalah mengembangkan ekosistem untuk mendorong dan memperluas pembiayaan transisi,” imbuhnya.
Melalui sejumlah taktik dan aktivasi terkait, kata Jessica, 100 persen dari liputan media yang didapat bernada positif, dengan 708 pemberitaan mengenai peran DBS Indonesia sebagai bank terpercaya dalam mendukung transisi. Selain itu, sebanyak 91 konten media sosial terkait komitmen di atas sepanjang 2024 berhasil menghimpun 2,468,834 views, 55,596 engagement, dan 46,657,771 impression.
Implementasi AMEC Belum Optimal
Pemarapan dua peserta di atas tampaknya cukup memikat perhatian dewan juri IDEAS 2025. CEO & founder etKomunika Herry Ginanjar misalnya, mengapresiasi presentasi yang dibawakan Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju, karena menilai strategi komunikasi mengenai ESG yang dipaparkan Adi tergolong apik.
Kendati demikian, Herry punya catatan penting terkait pengukuran efektivitas program komunikasi secara komprehensif menggunakan AMEC yang mencakup aspek output, outtake, outcome, dan impact. “Presentasinya dibuat dengan matang. Namun, saya belum melihat adanya pengukuran hasil komunikasi dari outtake, outcome, dan impact,” ucap ahli dalam praktik ESG tersebut.
Catatan yang sama juga disampaikan CEO Center for Public Relations, Outreach and Communication (CPROCOM) Emilia Bassar kepada DBS Indonesia. Pemerhati praktik komunikasi DEI itu menilai, DBS Indonesia luput terhadap aspek penting dalam pengukuran yakni outtake, outcome, dan impact. “Saya tidak melihat adanya pengukuran komunikasi atau kampanye selain output,” ucapnya.
Menurut perempuan yang karib disapa Emil itu, dengan pengukuran yang lengkap, kampanye perusahaan bisa meningkatkan kepercayaan nasabah, kredibilitas perusahaan, dan hubungan yang lebih kuat dengan para stakeholder atas dasar kepercayaan bersama.
IDEAS 2025
IDEAS merupakan ajang kompetisi program komunikasi public relations (PR) atau kehumasan strategis yang berbasis pada praktik terbaik penerapan komunikasi Diversity, Equity, Inclusion (DEI) dan Environmental, Social, Governance (ESG).
Kompetisi ini terbuka untuk PR/humas kementerian/lembaga pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, rumah sakit, korporasi multinasional, korporasi swasta nasional, organisasi nonprofit se-Indonesia.
Penyerahan penghargaan bagi pemenang IDEAS 2025 direncanakan berlangsung tanggal 19 Juni 2025 di Jakarta. Dalam rangkaian acara puncak nantinya akan ada satu hari sesi workshop tentang serba-serbi PR digital.
Ikuti terus informasi mengenai IDEAS 2025 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (ARF)