Menengok Upaya Eramet Mempertegas Komitmen Pertambangan Berkelanjutan
PRINDONESIA.CO | Jumat, 23/05/2025
Menengok Upaya Eramet Mempertegas Komitmen Pertambangan Berkelanjutan
Eramet pertegas komitmen pertambangan berkelanjutan melalui program “Eramet Beyond for Contributive Impacts”
doc/eramet

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Eramet sebagai salah satu grup pertambangan dan metalurgi global menegaskan komitmennya dalam mendorong praktik pertambangan berkelanjutan di seluruh wilayah operasionalnya, termasuk di Indonesia. Salah satu wujudnya, kata CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet, adalah program “Eramet Beyond for Contributive Impacts” yang berfokus pada sektor pendidikan dan pertanian berkelanjutan di sejumlah wilayah Indonesia bagian timur.

Jérôme menjelaskan, inisiatif tersebut dijalankan karena perusahaan yakin bahwa keberhasilan tidak selalu hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah operasional. “Kami berkomitmen untuk terus memperluas investasi, menciptakan peluang, dan mendorong pembangunan berkelanjutan di setiap wilayah operasional kami,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima PR INDONESIA, Kamis (22/5/2025).

Ia lanjut menerangkan, sampai saat ini Grup Eramet telah memberikan kontribusi sebesar 427,4 juta euro (sekitar Rp 8,1 triliun) bagi ekonomi lokal. Perusahaan juga telah memberikan manfaat bagi lebih dari 61.000 orang di Indonesia, khususnya di Halmahera Tengah, Maluku Utara, sejak 2024.

Komunikasi Keberlanjutan  

Kesuksesan inisiatif yang tengah dijalankan Eramet sejatinya bergantung pada komunikasi dan dukungan berbagai pihak. Sebagaimana pernah disampaikan CEO & Chief Consultant Kiroyan Partners Verlyana Hitipeuw dalam artikel di majalah PR INDONESIA edisi 81/Desember 2021, komunikasi mengenai keberlanjutan yang efektif perlu melibatkan karyawan, pelanggan, dan juga investor sebagai pemangku kepentingan utama.

Perempuan yang karib disapa Veve itu menegaskan, komunikasi keberlanjutan tidak bisa hanya berhenti pada penyampaian informasi semata, apalagi sebatas promosi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Sebaliknya, katanya, harus ada harmonisasi keterlibatan atau engagement sesuai dengan arah strategis perusahaan, dan terintegrasi dalam rencana keberlanjutan jangka panjang.

“Komunikasi berkelanjutan di dalamnya terdapat keterlibatan pemangku kepentingan dan isinya bukan hanya informasi hard news, apalagi sekadar promosi tentang betapa beragam serta kreatifnya program CSR ataupun betapa banyaknya penerima manfaat program CSR” tulisnya. (eda)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI