Poin Penting Menjaga Reputasi Maskapai Penerbangan Versi Pelita Air dan Lion Air
PRINDONESIA.CO | Selasa, 17/06/2025
Poin Penting Menjaga Reputasi Maskapai Penerbangan Versi Pelita Air dan Lion Air
Corporate Secretary VP Pelita Air Agdya Yogandari dalam PR Webinar Series #2 yang diselanggarakan HUMAS INDONESIA, Jumat (13/6/2025
doc/Humas Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menjaga reputasi bagi perusahaan maskapai penerbangan ibarat mengendalikan pesawat di udara. Praktisi public relations (PR) sebagai pilotnya perlu kecakapan, ketepatan, dan perhitungan yang matang.

Namun, selain itu, Corporate Secretary VP Pelita Air Agdya Yogandari berpandangan, kunci lain yang tak kalah penting perlu dipegang adalah komunikasi yang berbasis akuntabilitas, kecepatan, dan berbasis data akurat dalam balutan narasi konstruktif.

Dijelaskannya dalam PR Webinar Series #2 yang diselanggarakan HUMAS INDONESIA, Jumat (13/6/2025), akuntabel yang dimaksud adalah penuh tanggung jawab. “Jadi setiap komunikasi yang disampaikan dipertanggungjawabkan melalui data akurat,” ucapnya.

Perempuan yang karib disapa Egi itu menekankan, akuntabilitas adalah bagian strategi berkelanjutan dengan muara persepsi jangka panjang. “Reputasi itu dibangun bukan dari iklan,” lanjutnya.

Egi juga menggarisbawahi pentingnya kecepatan dan ketenangan bagi praktisi komunikasi di industri penerbangan. Hanya dengan itu, katanya, Pelita Air dapat memastikan komunikasi yang dijalankan memuat penjelasan yang akurat dan berbasis data. “Objektif, dan bukan semata-mata menyenangkan publik,” imbuhnya.

Keterbukaan Informasi

Berbeda dengan Pelita Air, Lion Air yang berkecimpung di industri serupa lebih menekankan pemenuhan ekspektasi publik terhadap keterbukaan informasi dalam mengelola reputasi.

Dijelaskan oleh Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro, dalam konteks ini pihaknya memiliki sistem tanggap krisis berbasis waktu, agar bisa merespons isu dalam hitungan menit. “Kami memastikan setiap pernyataan yang keluar terukur dan mengedepankan fakta,” terangnya.

Lebih detail mengenai penanganan krisis, alumnus Universitas Brawijaya itu menjelaskan, maskapai berlogo singa itu setiap 15 menit dalam satu jam krisis aktif mengukur dan melakukan langkah penangan. Tujuannya untuk memastikan informasi positif tersampaikan kepada pelanggan, dan meredam potensi krisis lainnya sejak awal.

Dalam setiap proses komunikasi, lanjut Danang, pihaknya sangat menekankan prinsip kehati-hatian, dan senantiasa menempatkan diri pada sudut pandang masyarakat agar pesan dapat diterima dengan baik. (eda)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI