Membangun Komunikasi Empatik
PRINDONESIA.CO | Senin, 15/11/2021 | 1.856
Membangun Komunikasi Empatik
Bila konten pesan-pesan memperhatikan komunikasi empatik dan penyampaiannya juga memperhatikan cara yang benar dengan bahasa tubuh yang sesuai, maka komunikasi yang efektif dapat tercapai.
Dok.Istimewa

Oleh: Maria Wongsonagoro, PR Consultant, President Director of IPM Public Relations.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pesan-pesan yang kontennya bagus dan empatik akan sia-sia bila penyampaiannya tidak memerhatikan bahasa tubuh. Ini disebabkan karena bahasa tubuh umumnya lebih dipercaya daripada bahasa verbal. Sebab, dianggap merefleksi pemikiran orang yang menyampaikannya. Body language does not lie, bahasa tubuh tidak berdusta, kira-kira begitu.

Saya mengambil beberapa contoh berikut berdasarkan pengalaman lebih dari delapan tahun bergelut di dunia pertelevisian. Menggambarkan bahwa berkomunikasi empatik perlu ditunjang dengan cara penyampaian yang baik dan bahasa tubuh yang sesuai. 

Selain bahasa tubuh, cara menyampaikan pesan juga harus diperhatikan. Bila sudah “action” kalimat awal atau opening statement yang disampaikan narasumber itu harus kuat dan tegas. Jangan dimulai dengan “Ah…oh…ah” karena terlihat sangat lemah sekali dan sepertinya narasumber tidak mempersiapkan diri dengan baik.

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI