JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Riset yang resmi disampaikan via virtual, Kamis (29/4/2021) itu menunjukkan sebanyak 74% responden berharap pelaku bisnis/CEO dapat memimpin perubahan di masa pandemi ini ketimbang menunggu pemerintah. Responden juga berharap CEO turun tangan ketika pemerintah tidak mampu memperbaiki masalah yang terjadi di masyarakat (72%). Responden juga berharap CEO bertanggung jawab kepada publik, tidak hanya kepada dewan direksi atau pemegang saham (72%).

Sementara itu, Chief Client and Operations Officer Asia Pacific Edelman Bob Grove  mengatakan, penyebab menurunnya kepercayaan terhadap pemimpin pemerintah dikarenakan sebanyak 59 persen responden meyakini para pemimpin pemerintah dengan sengaja mencoba menyesatkan dengan mengatakan hal-hal yang mereka ketahui salah atau disampaikan dengan cara yang berlebihan.  

Menariknya, ungkap Director of Corporate and Public Affairs Edelman Indonesia Maria Tobing mengatakan, perhatian publik tahun ini bukan tentang COVID-19. Tercatat 89 persen responden di Indonesia lebih concern kehilangan pekerjaan. Sebaliknya, perhatian publik mengenai virus hanya 75 persen.

Ketakutan ini telah meningkatkan rasa urgensi di kalangan lembaga untuk menyelesaikan masalah sosial yang kritis. Termasuk, meningkatkan sistem perawatan kesehatan, mengatasi kemiskinan, dan meningkatkan sistem pendidikan.

Maria melanjutkan, hanya 32 persen responden Indonesia yang mempraktikkan information hygiene yang baik. Information hygiene meliputi keterlibatan mereka dengan berita, menghindari informasi yang menyebabkan echo chamber, verifikasi informasi, dan tidak menyebarkan informasi yang belum diperiksa. Dari temuan tersebut, ia berharap publik dapat meningkatkan literasi media, informasi, dan science untuk menghindari misinformasi.

Harapan Karyawan

Studi tahun ini juga menyoroti hubungan yang kuat antara perusahaan dan karyawan. Sebanyak 92%  responden Indonesia menyatakan bahwa mereka mempercayai perusahaan tempat mereka bekerja. Selain itu, media perusahaan (owned media) menjadi sumber informasi yang paling dapat dipercaya (59%), melebihi laporan dari media (54%) dan komunikasi pemerintah (53%).

Studi ini juga menunjukkan harapan karyawan meningkat dalam hal komunikasi karyawan reguler dan program peningkatan keahlian, masing-masing 57 poin. Diikuti kesehatan serta keselamatan pekerja (55 poin). Karyawan juga berharap perusahaan turut melibatkan pandangan mereka saat membuat keputusan bisnis.

Sebagai panduan, Edelman merangkum empat hal untuk mendukung keberlanjutan bisnis. Pertama, menjadi pelopor dalam mengatasi isu penting bagi karyawan. Kedua, memimpin dengan fakta, namun bertindak dengan empati. Ketiga, menyediakan konten yang dapat dipercaya, jujur, dan andal mengatasi misinformasi. Terakhir, jangan melakukannya sendiri. Bermitralah dengan media, pemerintah, dan LSM lain untuk tujuan bersama dan tindakan kolektif. (rvh)