">
Pentingnya Mengomunikasikan "Values"
PRINDONESIA.CO | Rabu, 03/04/2019 | 2.353
Pentingnya Mengomunikasikan
PR harus menjembatani nilai antara perusahaan dengan pelanggan.
Rean/PR Indonesia

BANDUNG, PRINDONESIA.CO - Brand adalah suatu sistem nilai yang ingin direpresentasikan oleh perusahaan. Reputasi sebuah brand tentu tak terlepas dari peran public relations (PR). Praktisi PR merupakan promoter, ambassador juga defender dalam sebuah brand. Hal ini diungkapkan oleh Senior Brand Consultant DM ID Anastasia Grace pada workshop jelang PR INDONESIA Awards (PRIA) 2019 di Bandung, Rabu (21/3/2019). Menurutnya, agar suatu brand melekat di benak masyarakat diperlukan nilao (values).

Grace mengatakan, perusahaan bisa saja memiliki produk dan jasa yang sama dengan perusahaan lain, namun values yang dikomunikasikan jelas berbeda. Contoh, Grab dan GOJEK. Meski keduanya sama-sama merupakan perusahaan yang menyediakan jasa transportasi daring, masing-masing memiliki pelanggan dengan values berbeda. “Pelanggan Grab mengatakan Grab lebih user-friendly sedangkan pengguna GOJEK menyatakan bangga dengan karya anak bangsa,” terang Grace. Ini tak terlepas dari values yang dikomunikasikan dengan cara yang berbeda oleh kedua perusahaan tersebut.

Lainnya, Starbucks. "Jelas kita tahu bahwa produknya adalah kopi. Namun, kenapa kita lebih memilih mengadakan rapat atau mengerjakan tugas di sana?" katanya seraya bertanya. "Karena values yang dibangun adalah third place,” jawab Grace. Ya, Starbucks sukses membangun nilai kenyamanan "tempat ketiga". Pengunjung bersedia melakukan berbagai kegiatan di sana sembari menyeruput kopi meski harga kopi yang ditawarkan cukup tinggi.  Sementara Coca Cola merupakan salah satu brand yang berhasil menyampaikan pesan kebahagiaan dan hubungan antar manusia.

Ketika perusahaan berhasil membangun dan mengomunikasikan values yang sama dengan pelanggan, maka bisa dipastikan pelanggan mereka akan loyal. Untuk itu, dibutuhkan PR andal yang mampu menjembatani values antara perusahaan dengan pelanggan. Values terangkum dalam brand universe. Brand universe terdiri dari mind, behavior, dan visual. Mind adalah pemikiran yang dibangun ketika perusahaan berdiri. “Untuk apa perusahaan diciptakan, bagaimana visinya, dan bagaimana visi dari brand harus dijawab lebih dulu,” ujarnya. Dengan demikian, sambung Grace, perusahaan mampu menghadapi berbagai macam stakeholder.

Sementara behavior adalah bagaimana pihak internal merepresentasikan perusahaan. Grace mengatakan, PR sering melupakan berkomunikasi secara internal terlebih dahulu sebelum pesan tersampaikan ke eksternal. Adapun visual adalah bagaimana customer merasakan pengalaman (experience) ketika melihat brand. Disneyland menjadi “the happiest place on earth” di benak masyarakat karena tempatnya yang ajaib, memukau serta tidak ada kata negatif di sana. “Ya, Disneyland membuktikan janjinya sebagai tempat yang penuh magic. Sehingga, yang tertanam di benak masyarakat hanya kebahagiaan,” tutupnya. (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI