JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Universitas Sahid (USAHID) secara resmi mengukuhkan Prof. Morissan, SH, MA, Ph.D sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi dan Media. Prosesi pengukuhan berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka di Auditorium Kampus 1 USAHID, Jakarta, pada Kamis (11/9/2025). Pada orasi pengukuhannya, ia menyoroti urgensi bagi studi komunikasi untuk beradaptasi dengan disrupsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang kini mengubah lanskap media secara fundamental.

Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk Pengembangan Studi Komunikasi dan Media di Indonesia: Hambatan, Peluang dan Tantangan di Era AI (2025), Prof. Morissan memaparkan analisisnya mengenai masa depan disiplin ilmu komunikasi. Menurutnya, perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah menjadi kekuatan transformatif yang tidak bisa diabaikan.

Prof. Morissan merujuk pada penelitian berjudul Exploring the Potential Use of Artificial Intelligence in the Indonesian Broadcasting Industry (2025) karya Dian Wardiana Sjuchro dkk. Riset tersebut mengungkap bahwa adopsi AI di industri penyiaran terbukti mampu meningkatkan efisiensi produksi hingga 42 persen dan mendongkrak jumlah penonton sebesar 28 persen.

“Dari temuan ini menunjukkan bahwa AI sangat potensial membawa keuntungan, namun tetap memerlukan integritas media dengan pengembangan model tata kelola yang mencerminkan konteks budaya dan kelembagaan di Indonesia,” tulisnya.

Pandangan ini sejalan dengan teori konvergensi media yang telah lama dibahas oleh para ahli, seperti Denis McQuail dalam bukunya McQuail's Mass Communication Theory (2010) dan Henry Jenkins dalam karyanya Convergence Culture (2006). Keduanya menyoroti bagaimana teknologi digital menggeser cara produksi, distribusi, dan konsumsi informasi secara mendasar.

Motor Penggerak Inovasi dan Pembangunan Bangsa

Pengukuhan Prof. Morissan disambut hangat oleh pimpinan Universitas Sahid. Rektor USAHID, Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si, menegaskan bahwa momen ini menjadi tonggak penting bagi universitas dalam menjawab tantangan zaman. “Beliau bukan hanya Guru Besar, tetapi sebagai motor penggerak inovasi di bidang komunikasi dan media digital,” ujarnya.

Harapan besar juga disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Sahid Jaya, Prof. Dr. Nugroho B. Sukamdani. Ia berharap keilmuan yang dihasilkan oleh Prof. Morissan dapat memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. “Semoga ilmu yang dihasilkan tidak hanya tersimpan dalam jurnal-jurnal ilmiah, tetapi juga menjelma menjadi solusi konkret atas permasalahan komunikasi, media dan pembangunan bangsa di era digital,” pungkasnya. (EDA)