Alih-alih menggantungkan komunikasi pada strategi media digital yang masif, PNM justru mengandalkan kekuatan komunikasi personal dan kearifan budaya lokal yang suka kumpul melalui word of mouth (WOM).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Di tengah masifnya pemanfaatan media digital, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memilih pendekatan komunikasi yang sedikit berbeda. Hal ini diungkapkan oleh Corporate Secretary PNM Lalu Dodot Patria Ari, dalam PR Webinar Series #1 yang diselenggarakan HUMAS INDONESIA, Rabu (11/6/2025).
Pria yang karib disapa Dodot itu menjelaskan, pihaknya lebih memilih fokus kepada kehadiran dan kedekatan nyata, karena meyakini hal tersebut merupakan fondasi utama dalam merawat kepercayaan publik. “PNM menetapkan empat pilar sebagai pesan utama dalam berkomunikasi kepada publik dan stakeholder melalui nilai pemberdayaan, nilai tambah, pelayanan, dan keberlanjutan,” ucapnya.
Dodot menerangkan, meski telah menjajaki pendekatan komunikasi secara digital melalui aplikasi PNM Digi Nasabah, tetapi pihaknya menyadari bahwa ada segmentasi yang belum digital native. Oleh karena itu, penting bagi PNM untuk bisa menyesuaikan strategi dan taktik komunikasi dengan karakteristik audiensnya. “Dari hampir 16 juta nasabah PNM, hanya sekitar 20 persen yang memiliki akses terhadap gadget, itu pun sering kali masih meminjam milik anggota keluarganya,” ujarnya.
Guna menyasar 80 persen nasabah yang belum melek digital, lanjut Dodot, pihaknya tidak serta-merta menggantungkan strategi komunikasinya pada media digital. Di sini, PNM mencoba mengandalkan kekuatan komunikasi personal dan kearifan budaya lokal yang suka kumpul melalui word of mouth (WOM).
Secara praktik, terangnya, WOM diimplementasikan lewat sosialisasi kampanye dan informasi produk secara langsung oleh karyawan PNM di lapangan. “Setiap minggu, kami menggelar pertemuan kelompok secara fisik untuk menyampaikan informasi, membangun pemahaman, dan menangani berbagai permasalahan secara langsung,” imbuhnya.
Kepercayaan
Aktivasi komunikasi di media digital maupun melalui strategi WOM yang dijalankan PNM punya muara yang sama, yaitu kepercayaan (trust) dari publik. Dalam konteks ini, Dodot menjelaskan, bagi PNM trust itu dibentuk oleh lima aspek.
Pertama¸ transparansi yang mencakup kejujuran dan keterbukaan. Kedua, reliability atau bagaimana perusahaan bisa secara konsisten menyampaikan pesan ke publik. Ketiga, understanding atau pemahaman dalam memilih kanal pesan. Keempat, sincerity yang merujuk kepada ketulusan dalam menuampaikan pesan, dan kelima, timeless alias tepat waktu dan relevan dalam menyampaikan pesan. “Di PNM kami melihat dan mengukur kepercayaan itu dengan rumus KPK: kinerja, perilaku, dan komunikasi,” katanya.
Dalam konteks ini, Dodot menggarisbawahi pentingnya peran karyawan sebagai cerminan perusahaan. Untuk itu, guna menggenapi strategi komunikasi di atas, PNM secara proaktif turut mendorong seluruh karyawan yang berjumlah hampir 76 ribu orang agar bisa menjadi nano influencer dalam menyuarakan pesan atau kampanye perusahaan. “Bagi saya yang penting itu relasi, bukan publikasi,” tutupnya seakan menegaskan peran besar aktivasi komunikasi di akar rumput. (eda)