Pentingnya Komunikasi Jujur dalam Hidup Mengasihi Sesama
PRINDONESIA.CO | Jumat, 30/05/2025
Pentingnya Komunikasi Jujur dalam Hidup Mengasihi Sesama
Saat pemberkatan bagi Bupati dan Wakil Bupati Ende oleh Uskup Agung Ende
doc/ Dito_RRI

ENDE, PRINDONESIA.CO -  Komunikasi merupakan jembatan utama dalam membangun hubungan baik di keluarga, pertemanan, maupun masyarakat. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua bentuk komunikasi mampu menciptakan kedekatan emosional. Dalam konteks ini, Uskup MGR Paulus Budi Kleden berpandangan, penting bagi manusia untuk mengedepankan komunikasi jujur guna menghidupi kasih secara tulus dan benar.

Disampaikannya dalam Misa Syukur Keluarga di momen pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Ende, Jumat (23/5/2025), menurut Uskup Budi, kasih sejati tidak bisa dijalankan tanpa komunikasi yang benar sebagai dasarnya. “Komunikasi adalah dasar dari kasih, karena kasih menyampaikan isi pikiran, rencana, dan perasaan,” ucapnya dikutip dari rri.co.id, Sabtu (24/5/2025).

Ia pun menjelaskan, dalam konteks tersebut terdapat empat syarat komunikasi yang benar. Di antaranya harus jelas, benar, jujur, dan sesuai norma. “Komunikasi yang tidak jelas dan tidak jujur sering menjadi sumber keretakan hubungan,” imbuhnya.

Apa yang disampaikan Uskup Budi selaras dengan hasil penelitian dalam jurnal Komunikasi Keluarga Yang Saling Mengasihi dan Dampaknya Terhadap Kejujuran Dalam Belajar (2025) karya Chaterin dkk. Disebutkan di dalamnya, hubungan antara komunikasi dan kejujuran saling terikat. Sebab kejujuran menjadi dasar integritas dalam proses komunikasi yang efektif dan berkelanjutan.

“Mempraktikkan kejujuran dalam berkomunikasi membantu membangun hubungan yang kuat, mencegah kesalahpahaman, dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan memiliki integritas yang tinggi,” isi jurnal tersebut.

Komunikasi Untuk Sesama

Lebih lanjut Uskup Budi menegaskan, komunikasi yang baik harus diupayakan di dalam segala lini kehidupan, mencakup kehidupan keluarga, gereja, maupun masyarakat. “Relasi suami-istri, orang tua-anak, serta pemimpin-rakyat, semua memerlukan komunikasi yang terbuka dan tepat,” imbuhnya.

Sebagaimana pernah juga disampaikan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Singgih Sasongko dalam seminar dan workshop Asertivitas dan Komunikasi Lintas Generasi: Penguatan Sikap Positif Keluarga di Gereja Protestas Indonesia Bagian Barat (GPIB) Jakarta timur, Sabtu (22/3/2025), komunikasi yang efektif dan asertif dapat menjaga keharmonisan rumah tangga sesuai dengan kehendak Tuhan.

Pandangan tersebut juga disepakati Psikolog Evi Deliviana. Menurutnya, komunikasi asertif sangat perlu diterapkan agar bisa lebih memahami perspektif dan perasaan satu sama lain yang memperkuat ikatan emosional. “Gaya komunikasi ini dapat meningkatkan rasa berharga dan kepercayaan diri setiap anggota keluarga,” ujar Evi.

Di akhir khotbahnya Uskup Budi mengajak agar setiap orang mengasihi melalui komunikasi yang jujur dan bermartabat. Sebab, komunikasi yang benar, tandasnya, menjadi bukti kasih nyata dan relasi antar manusia. (eda)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI