Kampanye Kolaboratif Menekan Sentimen Negatif PSBB
PRINDONESIA.CO | Selasa, 30/06/2020 | 1.076
Kampanye Kolaboratif Menekan Sentimen Negatif PSBB
Kampanye ini lahir dari banyaknya pro dan kontra di masyarakat terkait kebijakan PSBB.
Dok.Istimewa

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Lahirnya inisiatif ini tak terlepas dari banyaknya pro dan kontra yang terjadi di masyarakat terkait kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang memaksa kita berdiam diri di rumah dalam waktu yang lama. Kampanye yang dimulai sejak 22 Mei 2020 ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat agar mempertahankan pola pikir positif dalam menghadapi keadaan normal baru, memberikan edukasi masyarakat dengan menyuarakan kampanye positif dan lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Kampanye diawali dengan peluncuran video memperlihatkan tenaga medis tengah membacakan keluhan masyarakat yang bosan berdiam diri di rumah saja. Hasilnya, sukses menekan kurva sentimen negatif warganet di Twitter. Penurunannya bahkan mencapai 85 persen atau menyisakan 7.414 tweet negatif dari titik tertinggi sebanyak 50.000 tweet sebelum kampanye diluncurkan.

Mereka menyasar para generasi muda yang aktif berselancar di media sosial, terutama Twitter. Keterbatasan dalam beraktivitas selama di rumah saja juga menjadi salah satu penyebab warganet berkeluh kesah mengenai kebosanannya di media sosial. Keberhasilan program ini menjadi bukti bahwa komunikasi yang baik menjadi faktor penting dalam menghadapi situasi sulit seperti sekarang.

Sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang konsultan kreatif dan branding,  Wunderman Thompson berharap program ini dapat menginspirasi brand lainnya untuk terus menjadi lebih kreatif dan mampu beradaptasi dengan keadaan normal yang baru. “Karena seyogyanya sebuah brand dapat memberikan dampak besar bagi kualitas hidup masyarakat,” kata Marianne Admardatine, CEO H+K Indonesia, secara tertulis Jumat (26/6/2020). (ais)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI