Rizky Dinihari, Indocement Tunggal Prakarsa: Seni Berelasi
PRINDONESIA.CO | Jumat, 29/05/2020 | 3.096
Rizky Dinihari, Indocement Tunggal Prakarsa: Seni Berelasi
Humas harus cepat, tanggap, dan tidak panik ketika berhadapan dengan krisis.
Dok. Pribadi

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Mahir dalam mencairkan suasana. Inilah kesan yang membekas kala pertama mengenal Senior Corporate Communications PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Rizky Dinihari.  Padahal, ia mengaku dulunya adalah sosok yang kaku.

Lambat laun karakternya itu berubah. Terlebih ketika ia termotivasi untuk menjadi pribadi yang mampu memberikan kebahagian bagi orang-orang di sekelilingnya, terutama di kalangan internal perusahaan yang dikenal dengan akronim ITP itu. “Pokoknya kalau ada Om Rizky semua jadi meriah, ha-ha-ha!” ujarnya saat dihubungi PR INDONESIA, Senin (11/5/2020).

Sekarang, berinteraksi dan berkomunikasi tak lagi jadi kendala. Pria kelahiran Pekanbaru ini juga begitu piawai membangun relasi dengan stakeholder, mulai dari pemerintah, komunitas, investor, termasuk dengan awak media. Menurut Rizky, media adalah salah satu stakeholder terpenting dalam hubungan kehumasan. Apalagi, menjaga hubungan dengan awak media di lingkungan operasional perusahaan.

Lulusan Periklanan Universitas Indonesia ini mengenang, saat salah satu pabrik dilanda krisis. Kala itu, sempat terjadi perdebatan antara awak media yang ingin meliput pabrik yang terbakar dengan pihak keamanan. “Saat itu saya berpikir betapa pentingnya menjaga hubungan, terutama dengan media lokal,” ujarnya.

Pada akhirnya, peristiwa menegangkan tadi berhasil diredam. Sejak saat itu, Rizky mulai rajin bersilaturahim ke beberapa media berada di sekitar daerah operasional pabrik seperti Bogor, Cirebon, dan Kalimantan Selatan. Kini, tak jarang pertemuan terjadi di luar kantor. Hanya untuk sekadar ngopi ataupun berbagi cerita ringan. Hubungan baik itu masih terjaga hingga sekarang, meski di beberapa wilayah operasional sudah ditunjuk perwakilan yang mengelola media handling.

Dari pertemanan baik itu, selama 13 tahun berkarier di ITP, ia mengaku mendapat banyak informasi justru dari awak media. Ia memberi contoh, “Ada peraturan pemerintah yang berkaitan dengan government relations. Saya sudah dapat informasinya lebih dulu dari mereka.”

Pria yang juga menjabat sebagai Chief Editor untuk media internal Indocement ini juga berpesan agar sebagai humas harus cepat, tanggap, dan tidak panik ketika berhadapan dengan krisis. “Kita harus merespons terlebih dahulu, meski belum dapat menyampaikan kejadiannya secara detail,” katanya. Kemudian, lakukan pemetaan stakeholder dan tunjuk juru bicara.  

 

Dampingi anak

Di akhir pekan, Rizky mengaku kerap mendampingi anaknya bermain game lewat gawai. Sebagai orang tua yang hidup di era digital, sulit baginya untuk membatasi anak bermain gawai. “Sudah tidak dapat dihindari, tapi sebaiknya didampingi,” ujarnya. Yang terpenting, mereka tetap mematuhi jadwal seperti makan, mandi dan belajar.

Pria asal Sumatera Barat ini mengatakan, meskipun kedua anaknya senang bermain game, kondisi itu tak mengganggu konsentrasi dan memengaruhi nilai akademik mereka di sekolah.

Kelak setelah pandemi usai, Rizky berencana mengajak kedua anaknya memancing. Namun untuk saat ini, kerinduannya memancing cukup terobati lewat berkebun. “Karena ada imbauan di rumah saja, saya mencoba bertanam dengan metode hidroponik di halaman rumah,” tutupnya. (rvh)

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI