Meski memiliki modal keterampilan yang cukup untuk menjalankan peran sebagai Community Development Pertamina Hulu Kalimantan Timur, tetapi menurut Vivi, praktisi public relations (PR) akan selalu dihadapkan dengan tantangan di setiap pekerjaan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pengalaman benar-benar menjadi guru terbaik bagi pemilik nama lengkap Vivi Apriliyani. Perempuan yang kini menjabat Community Development Officer Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PKHT) itu mengaku, tidak memiliki latar belakang pendidikan komunikasi sama sekali. Padahal, bekerja di bawah payung public relations (PR) mutlak mengharuskannya terampil dalam berkomunikasi.
Kepada PR INDONESIA, Minggu (12/5/2024), Vivi bercerita, berbagai keterampilan di bidang PR seperti negosiasi hingga komunikasi persuasi yang sangat dibutuhkan dalam pekerjaannya, diperolehnya dari sederet aktivitas semasa berkuliah di jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Universitas Gadjah Mada (UGM). “Aku banyak terlibat organisasi di berbagai bidang demi memberi asupan rasa ingin tahu. Semua divisi sudah pernah aku coba, mulai dari bendahara, sekretaris, dekorasi, dokumentasi, hingga ketua organisasi” kenang mantan atlet karate itu.
Meski memiliki bekal keterampilan yang cukup, Vivi mengatakan, pekerjaan praktisi PR yang mengelola program corporate social responsibility (CSR) ia lakoni bukan tanpa tantangan. Misalnya, ketika harus ikut mengurusi teknis pengadaan barang hingga perizinan, perempuan ekstrover kelahiran 1996 itu hanya memiliki waktu tidur kurang lebih 2 – 5 jam.