LSPR Institute dan JDD NET Bentuk Jejaring untuk Penyandang Disabilitas
PRINDONESIA.CO | Jumat, 01/09/2023
LSPR Institute dan JDD NET Bentuk Jejaring untuk Penyandang Disabilitas
Peluncuran IDD NET, jaringan untuk penyandang disabilitas.
Dok. LSPR

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Gangguan atau disabilitas perkembangan (developmental disorder/disability) di Indonesia dan negara-negara ASEAN menjadi isu yang memerlukan perhatian khusus. Gangguan atau disabilitas perkembangan adalah kondisi medis yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berinteraksi sosial, berbicara, belajar, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelainan genetik, masalah kesehatan, dan lingkungan.

Keluarga dengan anak penyandang gangguan perkembangan di Indonesia dan ASEAN menghadapi beragam tantangan, diantaranya kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan, stigma dan diskriminasi, serta keterbatasan finansial. Orangtua serta keluarga dengan anak penyandang disabilitas perkembangan juga sering mengalami tingkat stress yang tinggi karena tuntutan untuk mendampingi dan menyediakan perawatan serta pendampingan yang berkelanjutan bagi anak mereka.

Untuk meningkatkan dukungan dan pemahaman tentang gangguan perkembangan, LSPR Institute of Communication & Business dengan kemitraan bersama Japanese Developmental Disorder Network (JDD NET), menggagas inisiatif untuk membentuk jejaring Indonesian Developmental Disorder Network (IDD NET). IDD NET diharapkan dapat menjadi jaringan luas yang mencakup organisasi nasional dan lokal untuk penyandang disabilitas perkembangan, asosiasi orang tua, masyarakat akademik, kelompok peneliti, dan organisasi profesional yang terkait dengan gangguan perkembangan.

Pembentukan jejaring ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman, serta mendorong penelitian dan kebijakan mengenai disabilitas perkembangan di Indonesia. Di tahap selanjutnya jejaring IDD NET bertujuan untuk mengadvokasi perubahan kebijakan untuk mendukung para penyandang gangguan perkembangan, serta mempromosikan kemandirian dan perkembangan sosial para penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia.

Founder & CEO LSPR Prita Kemal Gani mengatakan LSPR berkomitmen melakukan riset sejak Desember 2021 hingga November 2023. Riset dua tahun ini menghasilkan laporan kesehatan dengan judul ”The Current Status and Issues for Healthcare Policies for Persons with Developmental Disorders in Southeast Asia” dan Guidebook on “Development of Parent Training, Mentoring, Group Coaching Guidelines to Enhance the Quality of Life of Parents of Persons with Developmental Disorders in Southeast Asia”. “Hasil kedua riset ini, diharapkan dapat membantu individu penyandang disabilitas dan keluarganya untuk mendapatkan hak yang sama,” katanya saat memberikan sambutan dalam peluncuran IDD NET di Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Ambassador of the Mission of Japan to ASEAN Masahiko Kiya menyampaikan bahwa Jepang membuat sebuah kerangka untuk sistem pendukung developmental disorder. “Saya berharap semoga komitmen kolaborasi riset ini bermanfaat untuk mendukung negara ASEAN khususnya dalam bidang developmental disorder,” katanya.

Terdapat empat poin lain yang dibahas dalam peluncuran IDD NET ini. Pertama, mengidentifikasi isu-isu penting terkait penyandang gangguan/disabilitas perkembangan; Kedua, paparan riset mengenai analisis situasi disabilitas perkembangan di ASEAN serta buku panduan untuk pelatihan orangtua dengan anak penyandang disabilitas perkembangan; Ketiga, mengembangkan kolaborasi dan dukungan kerjasama internasional terkait disabilitas perkembangan di ASEAN dan Jepang. Keempat, memfasilitasi inisiatif dan diskusi tentang ganguan/disabilitas perkembangan melalui IDD NET dan JDD NET di tahap-tahap selanjutnya.

Acara peluncuran IDD NET diawali dengan sesi workshop internasional mengenai gangguan perkembangan di negara-negara ASEAN, yang menghadirkan pembicara dari perwakilan parlemen Indonesia dan Jepang, Mereka adalah anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan dan Secretary General of National Diet Members Caucus on Developmental Disorder of Japan Hiroshi Yamamoto, serta Ketua Komisi Nasional Disabilitas Indonesia Dante Rigmalia. Acara ini juga merupakan rangkaian kegiatan perayaan 50 Tahun Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang (50th Year of ASEAN-Japan Friendship and Cooperation).

Acara ini dihadiri oleh para partisipan yang mewakili beragam kalangan, termasuk penyandang disabilitas perkembangan, organisasi dan komunitas orangtua dengan anak penyandang disabilitas perkembangan, perwakilan akademisi dan pemerintah serta pihak-pihak lainnya yang terhubung dengan bidang ini.  (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI