Percepatan Pencapaian SDGs 2030 Perlu Dukungan Komunikasi
PRINDONESIA.CO | Rabu, 11/01/2023 | 1.605
Percepatan Pencapaian SDGs 2030 Perlu Dukungan Komunikasi
SDGs perlu dukungan komunikasi dan kolaborasi
Dok. LSPR

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Komunikasi memainkan peranan penting untuk mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Isu mendapatkan sorotan serius dari Executive Director of ASEAN Foundation Yang Mee Eng pada saat mengisi forum ASEAN Spot bertajuk “2030 SDG Goals, Where Are We Now?” di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Menurutnya, peran komunikasi, khususnya praktisi public relations (PR) di zaman sekarang sangat krusial. Tantangannya pun berbeda. “Dulu, kita cukup berkomunikasi di media konvensional. Sekarang, kita harus melakukan banyak komunikasi untuk meraih atensi publik, termasuk mereka yang berada di ranah digital,” ujarnya. 

Bahkan, komunikasi juga perlu diperkuat dengan adanya kolaborasi untuk memperkuat daya dorong publikasi. Selain itu, komunikasi sebaiknya jangan hanya terjadi di kalangan internal, tapi juga berlangsung di tingkat pemimpin. “Komunikasi juga harus terjalin di antara negara-negara ASEAN dengan komunitas lokal dan institusi lokal antarnegara,” katanya.

Karena latar belakang itulah, ASEAN Foundation menambah personel di tim komunikasi hingga mencapai 20 persen dari total tim keseluruhan. “Kami menyadari fungsi komunikasi sangat krusial, terutama dalam upaya promosi dan kolaborasi untuk mencapai tujuan SDGs,” katanya.

Bicara soal kolaborasi, hari itu semakin istimewa. Sebab, pada waktu yang bersamaan telah terjadi prosesi penandatangan MoU Perjanjian Partnership antara Forest Interactive Foundation (FIF) dengan ASEAN Foundation. Kerja sama ini diikuti dengan Penandatanganan Simbolik Perjanjian Friendship Agreement dan Kerja Sama antara Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS), ASEAN Autism Network (AAN) dan LSPR SDGs Centre melakukan  dengan ASEAN Foundation. Serta, peluncuran LSPR Institute of Communication and Business Centre for SDGs.

Yang melanjutkan, kolaborasi ini diperlukan karena perjalanan untuk mencapai SDGs masih sangat panjang. Berdasarkan laporan sdgindex.org, (10/1/2023), di antara sekian banyak negara baru ada lima negara yang telah mencapai tujuan SDGs. Yakni, Finlandia, Denmark, Swedia, Norwegia, dan Austria. Berdasarkan skor keseluruhan, Finlandia berada di angka 86,51, diikuti Denmark (85,63). Sementara, skor Malaysia dan Indonesia masih jauh dari target. Masing-masing di angka 76,42 dan 56,74.  

Ternyata, setelah dicermati, kelima negara yang telah mencapai tujuan SDGs ini memiliki kesamaan adanya kemajuan di bidang teknologi digital. Potensi inilah yang ditangkap oleh Forest Interactive.

Sebagai perusahaan yang bergerak di industri digital, perusahaan asal Malaysia ini melalui FIF, fokus pada beberapa inisiatif inklusi digital di Malaysia dan Indonesia. “Kami berkomitmen membantu percepatan target SDG, salah satunya melalui akselerasi literasi teknologi di negara-negara ASEAN,” ujar CEO Forest Interactive Johary Mustapha yang turut hadir sebagai pembicara di hari itu.

Ia melanjutkan, FIF merupakan perpanjangan tangan dari Forest Interactive untuk program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan komitmen keanggotaan UN Global Compact. Selain soal literasi teknologi, FIF berkomitmen untuk mempercepat pencapaian SDGs melalui tiga pilar, pengembangan inovator masa depan, penguatan kultur internal berbasis diversity, equity, inclusion (DEI), serta memberdayakan komunitas terpinggirkan, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Joe, begitu ia karib disapa, juga menyambut baik adanya kolaborasi ini. Ia meyakini kolaborasi adalah salah satu cara untuk mendorong SDGs agar dapat memberikan dampak yang lebih luas.  

Pernyataan ini diamini oleh CEO Insan Bumi Mandiri Foundation Zulfa Faizah. Ia mengatakan, berdasarkan tren filantropi 2022 di Indonesia, tidak banyak organisasi yang memprioritaskan programnya kepada 17 poin SDGs. “Keberadaan kami bertujuan untuk mendorong dan mengajak seluruh pemangku kepentingan agar dapat saling berkolaborasi untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan,” katanya seraya mengutip pepatah Afrika, “Jika ingin cepat, pergilah sendiri. Jika ingin pergi jauh, pergilah bersama.” (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI