3 Jenis “Big Data” Yang Perlu Diketahui PR
PRINDONESIA.CO | Kamis, 20/10/2022 | 1.244
3 Jenis “Big Data” Yang Perlu Diketahui PR
Ditengah perkembangan arus informasi yang begitu cepat, big data membantu PR untuk merangkum informasi menjadi sebuah strategi komunikasi
Dok. Fullvector

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Big data memungkinkan praktisi public relations (PR) untuk memilah informasi dan menentukan strategi komunikasi yang harus dilakukan. Dengan manfaat yang begitu besar, tidak heran hasil dari survei yang dilakukan oleh Dresner Advisory Services Partners pada tahun 2017 mencatat 53% responden yang merupakan perusahaan telah memanfaatkan big data untuk menentukan strategi bisnis mereka.

Untuk itu, agar dapat menggunakan big data dengan maksimal, praktisi PR perlu memahami manfaat dan kegunaannya dengan baik dan benar. Selain itu, praktisi PR juga perlu mengetahui jenis dan karakteristik dari masing-masing big data. Zach Cutler, CEO agensi Cutler PR, seperti yang dikutip pada laman Entrepreneur.com, Kamis (7/8/2014), berbagi informasi tentang tiga jenis big data yang perlu diketahui oleh praktisi PR. Apa saja?

1. Mengkurasi data.

Praktisi PR dapat mengkurasi data dari studi dan laporan yang sudah ada. Data tersebut bisa berasal dari organisasi, instansi pemerintah, atau lembaga akademis. Praktisi PR dapat menggunakan data dari berbagai sumber tadi, lalu menggabungkannya untuk menjadi narasi yang menarik.

2. Data internal.

Praktisi PR dapat mengambil data dari kontak internal, survei, atau informasi dari pelanggan. Data seperti ini tidak akan ditemukan di internet, sehingga informasi yang diterima menjadi jauh lebih unik daripada data yang dikuratori.

3. Mempersonalisasi data.

Untuk mendapatkan data yang lebih unik, praktisi PR dapat bekerja sama dengan pihak ketiga. Contohnya, perusahaan jasa riset pasar. Untuk data seperti ini, PR harus memastikan pertanyaan yang diberikan dapat mendorong narasi yang ingin disampaikan.

Cutler mengatakan, dengan memilih big data yang tepat, praktisi PR dapat lebih memahami target audiens. Setelah dapat memahami kebutuhan audiens, maka akan semakin mudah bagi PR untuk mengisolasi cerita yang menarik, lalu dijadikan program komunikasi. (zil)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI