Sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi tingkat internasional G20, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mengomunikasikan forum ini ke seluruh publik baik secara lokal maupun global. Bukan perkara mudah, sebab bagi sebagian besar, G20 hanyalah pertemuan bagi kaum elit dengan materi yang sulit dipahami.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Menyadari isu tersebut, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Humas Indonesia (PERHUMAS) dan organisasi serumpun antara lain ASEAN Public Relations Network (APRN), ASPIKOM, APPRI, Himpunan Humas Hotel (H3) Jakarta, IPRAHUMAS, ISKI, Perhumasri, FH BUMN, berkumpul via virtual, Selasa (2/2/2022) untuk bersinergi “membumikan” G20 melalui komunikasi.
Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemenkominfo Usman Kansong, aspek komunikasi merupakan salah satu poin krusial bagi negara dalam presidensi KTT G20. Adalah tugas praktisi PR mengajak seluruh masyarakat yang merupakan bagian dari tuan rumah forum internasional yang tahun ini mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” tersebut, untuk meningkatkan pengetahuan, mewujudkan rasa memiliki, dilanjutkan dengan partisipasi aktif dari rakyat Indonesia.
Di samping itu, Usman juga menyoroti pentingnya orkestrasi komunikasi dan penyampaian pesan-pesan positif perhelatan akbar KTT G20 di Indonesia. Ia mengatakan, peran strategis komunikasi media dan nation branding menjadi fokus utama dalam perencanaan kolaborasi lintas organisasi serumpun untuk turut mendorong pemulihan pada sektor ekonomi dan sektor kesehatan Indonesia yang bersinergi dengan Kemenkominfo.
Ketua Umum PERHUMAS Boy Kelana Soebroto sependapat. Menurutnya, PERHUMAS, melihat peran penting aspek komunikasi dan penyampian pesan-pesan yang positif dari keberadaan KTT G20 ini untuk digaungkan dan diorkestrasi dengan baik pula oleh seluruh organisasi komunikasi serumpun. Sehingga, dampaknya makin luas, sumbangsihnya juga lebih nyata. (rtn)