BNI Dorong Pengusaha Indonesia “Go International”
PRINDONESIA.CO | Sabtu, 18/07/2020 | 1.003
BNI Dorong Pengusaha Indonesia “Go International”
Pegawai dan nasabah senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat bertransaksi perbankan di Kantor Cabang BNI Singapura.
Dok. BNI

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Dukungan tersebut baik perusahaan di luar negeri yang berbisnis dengan Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang telah atau memiliki rencana berekspansi secara internasional.

Usaha tersebut berbuah manis dengan pertumbuhan laba sebelum pajak KCLN BNI sebesar 80% dan fee-based income sebesar 34% secara year on year (yoy) pada Semester I 2020. Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, sebagai gambaran, BNI Kantor Cabang Luar Negeri tergolong konsisten mendukung upaya untuk mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia go international dan mendorong pengusaha di negara setempat untuk mengimpor barang-barang dari Indonesia. “Salah satunya, dilakukan melalui kegiatan business matching dan business forum di negara-negara KCLN berada,” katanya di Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Ia melanjutkan, kegiatan yang telah diselenggarakan beberapa tahun ini terbukti telah mendorong beberapa nasabah BNI masuk ke pasar global dengan membuka trading arm di negara-negara tersebut untuk mempermudah transaksi perdagangan internasionalnya.

Komitmen BNI untuk mendukung perusahaan Indonesia juga ditunjukkan dengan membuat skema khusus bagi debitur di Indonesia yang memiliki anak perusahaan ataupun trading arm di luar negeri. “Sampai dengan saat ini BNI telah memberikan pinjaman kepada +/-300 Perusahaan Indonesian Related dengan total pinjaman mencapai 1,26 miliar dolar AS,” ujar Putrama.

 

“Go International”

Salah satu perusahaan Indonesia yang berekspansi internasional adalah Sritex melalui group usahanya yang berbasis di Hong Kong. Yaitu, New Bloom yang bergerak di bisnis tekstil. Sebagai trading arm Sritex, New Bloom melakukan pembelian suplai bahan baku dengan dukungan dari BNI Hong Kong. Suplai ini akan diteruskan ke grup usaha di Indonesia dan hasil produk akhir akan diekspor ke mancanegara.

Sritex juga mengembangkan bisnis sampai ke daratan Eropa dengan dukungan BNI London. “Sritex mengakuisisi perusahaan di Jerman untuk memproduksi speciality suit, seperti pakaian seragam pemadam kebakaran untuk dijual di pasar Eropa,” kata Putrama.

Perusahaan Indonesia lain yang telah mengembangkan bisnis dil luar negeri adalah Aastar di Singapura yang bergerak di bisnis komoditas seperti CPO & Pupuk. BNI Singapura juga memberikan pembiayaan kepada Sorbent Pty Ltd yang merupakan salah satu anak usaha Sinarmas Group yang bergerak di bidang Industri Tissue di Australia dan banyak mengimpor bahan baku dari Indonesia.

Dengan dukungan KCLN BNI, ujar Putrama, perusahaan-perusahaan Indonesia dapat mengembangkan bisnisnya di luar negeri dan menjadi perusahaan yang siap untuk bersaing dengan pemain dunia lainnya. (adv)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI