Krisis Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Apakah Cukup Hanya dengan Kata Maaf?
PRINDONESIA.CO | Selasa, 07/03/2023 | 3.813
Krisis Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Apakah Cukup Hanya dengan Kata Maaf?
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama jajarannya telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengatasi krisis kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
www.pertamina.com

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Lagi-lagi kebakaran. Mungkin ini judul yang tepat untuk menggambarkan musibah kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Jumat (3/3/2023) malam.

Hingga berita ini diturunkan, dikutip dari megapolitan.kompas.com, peristiwa itu telah menewaskan sedikitnya 19 orang meninggal dunia, 49 orang luka-luka, dan menghanguskan ratusan rumah.   

Berdasarkan informasi yang dirangkum oleh kumparan.com, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sudah ada tujuh kebakaran depo dan kilang minyak Pertamina, termasuk salah satunya Depo Pertamina Plumpang di tahun 2023. Kebakaran di Plumpang sendiri bukan untuk kali pertama. Peristiwa serupa pernah terjadi 18 Januari 2009.

Agar dampak krisis tidak semakin meluas, PT Pertamina (Persero) segera bertindak cepat. Berikut uraiannya:

  1. Direksi minta maaf dan menjenguk korban
    Dikutip dari laman resmi www.pertamina.com, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama jajaran direksi PT Pertamina menjenguk korban di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu (4/3/2023). Ia lantas meminta maaf dan menyampaikan duka cita yang mendalam. “Saya mewakili direksi Pertamina menyampaikan permohonan maaf mendalam,” ungkapnya.
     
  2. Berjanji akan melakukan investigasi.
    Nicke lantas berjanji akan melakukan investigasi agar musibah ini tidak berulang, seperti yang dikutip dari finance.detik.com. Bahkan, ia bersama manajemen Pertamina dan anak perusahaan, PT Pertamina Patra Niaga, telah membentuk tim gabungan pencari fakta.
     
  3. Menjamin pasokan BBM aman.
    Nicke memastikan musibah kebakaran tersebut tidak mengganggu pasokan BBM. Untuk menjaga suplai BBM tetap stabil, Pertamina akan mengerahkan pasokan BBM dan LPG dari terminal terdekat.
     
  4. Menanggung biaya pengobatan korban.
    Pertamina juga berkomitmen akan bertanggung jawab penuh dengan menanggung semua biaya pengobatan untuk para korban.
     
  5. Memberikan bantuan kepada para korban.
    Dilansir dari www.pertamina.com, Sabtu (4/3/2023), Pertamina telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang berdampak. Antara lain, berupa air minum, makanan siap saji, makanan ringan, kasur, selimut, hingga masker.
     
  6. Memberikan pendampingan trauma untuk anak-anak.
    Melalui Relawan Pertamina Peduli, perusahaan pelat merah ini turut memberikan pendampingan psikologis (trauma healing) kepada korban, khususnya anak-anak.

Jika merujuk dari artikel yang ditulis Kyle Scott, Wakil Rektor Lone Star College, di laman Forbes yang diunggah pada tanggal 26 April 2021, langkah yang dilakukan oleh Pertamina ini sebenarnya sejalan dengan tahapan permintaan maaf yang efektif.

Scott merangkum setidaknya ada empat tahapan permintaan maaf. Pertama, menganalisis kesalahan. Alasannya, organisasi akan sulit menyampaikan maaf apabila tidak mengetahui penyebab di balik kesalahan atau kekecewaan orang lain terhadap organisasi.

Kedua, mengakui kesalahan. Poin dari permintaan maaf adalah untuk mengakui kesalahan dan dampak krisis terhadap korban atau pihak yang dirugikan. Ketiga, menunjukkan empati.

Keempat, menyampaikan rencana aksi korektif. Permintaan maaf menjadi lebih baik jika diikuti dengan tindakan korektif dan memastikan hal serupa tidak akan terjadi lagi. 

Scott melanjutkan, permintaan maaf adalah komponen kunci untuk mengurangi dampak krisis. Langkah tersebut juga merupakan upaya dari organisasi untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik.

Pernyataan Scott didukung oleh survei yang dilakukan oleh SproutSocial, perusahaan agensi digital asal Amerika Serikat. Hasilnya, 89% responden sependapat organisasi dapat memperoleh kembali kepercayaan mereka jika mengakui kesalahan. Selain, transparan mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Nah, apakah berbagai upaya yang sudah dilakukan tadi dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap Pertamina? Kita lihat saja nanti. Yang pasti, masyarakat menunggu Pertamina menepati janji dan memastikan kejadian serupa tidak berulang. (jar)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI