3 Aspek yang Harus Dipahami PR untuk Mendukung Keberlanjutan Bisnis
PRINDONESIA.CO | Kamis, 06/10/2022
3 Aspek yang Harus Dipahami PR untuk Mendukung Keberlanjutan Bisnis
Keberlanjutan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan atas keberlangsungan ekosistem kehidupan.
Dok. Photo Boards

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Berbicara mengenai keberlanjutan (sustainability), Michael Sadowski, Direktur Marketing Interpid Group, dalam tulisannya di laman Forbes, mengatakan, brand yang memimpin industri adalah brand yang memiliki tujuan preservasi terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Pernyataan ini sejalan dengan survei Global Corporate Sustainability Report yang dirilis oleh Nielsen, lembaga pengukuran audiens, data, dan analitik. Hasilnya, 66% konsumen mau membayar lebih mahal untuk produk yang berkelanjutan.

Dengan adanya tren keberpihakan konsumen terhadap sustainability yang tinggi, maka wajib hukumnya bagi para praktisi public relations (PR) untuk memahami perannya sebagai enabler keberlanjutan. Menurut SAM August Himmawan, pakar CSR, saat mengisi sesi workshop Kelas Strategi CSR di acara The 7th PR INDONESIA Awards (PRIA) 2022, Semarang, Kamis (24/3/2022), sebagai enabler keberlanjutan, PR perlu melihat relevansi antara program dengan stakeholder. Sehingga, PR dapat menghasilkan program yang relevan untuk mencapai kontinuitas bisnis. 

SAM mengatakan, ada tiga poin utama yang harus dipahami praktisi PR untuk mendukung keberlanjutan bisnis. Di antaranya: 
1.    Pahami konteks industri.

Praktisi PR harus mempunyai pemahaman yang lengkap terkait aktivitas dan kegiatan perusahaan. Mulai dari memahami konteks bisnis, target, faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, pendapat konsumen, memberikan keuntungan yang berimbang kepada konsumen, hingga melakukan observasi terhadap isu yang dihadapi oleh perusahaan dalam industri tersebut.
2.    Pahami profil perusahaan.

Praktisi PR wajib memahami latar belakang perusahaan dari aktivitas bisnis, rantai pasokan, keuangan, operasional bisnis, dan masih banyak lagi. Selain itu, PR juga harus memahami dan menganalisis perbedaan yang menjadi concern industri dan risiko bisnis yang dihadapi oleh organisasi.
3.    Identifikasi isu dan pemangku kepentingan.

Pelaku PR harus melakukan assessment terhadap vendor dan mitra. Selain itu, PR juga perlu melakukan identifikasi untuk melihat faktor keberlangsungan. Sebut saja, bahan baku yang digunakan, sistem usaha, proporsi pekerja, gaji, dan lainnya.

Dengan memahami ketiga aspek tersebut, kata pria yang merupakan Produser Eksekutif Purupiru itu, dapat menjadi modal dasar bagi PR dalam membangun perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan. (zil)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI