Kurangi Sampah dari Hulu, APP Sinar Mas Ciptakan Teknologi Lapisan tanpa Plastik
PRINDONESIA.CO | Senin, 10/02/2020 | 1.519
Kurangi Sampah dari Hulu, APP Sinar Mas Ciptakan Teknologi Lapisan tanpa Plastik
Pengurangan sampah plastik juga harus dilakukan produsen
Dok. APP Sinar Mas

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dorongan ini sejalan dengan peta jalan (road map) Peraturan Menteri No P.75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Di dalamnya tertulis, tahun 2029, perusahaan ditarget mampu mengurangi  jumlah sampah yang mereka produksi hingga 30 persen.

Kebijakan ini mendapat perhatian khusus dari APP Sinar Mas. Menurut Chief Sustainability Officer, Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas Elim Sritaba pada Forum Diskusi Pojok Iklim di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Rabu (5/2/2020), sebagai bentuk kontribusi dalam upaya pengurangan sampah plastik, pihaknya mengembangkan teknologi lapisan tanpa plastik. Hingga terciptalah kertas kemasan makanan yang bisa terurai hampir 100 persen bernama Foopak Bio Natura dan Bio Container.

Elim mengatakan, salah satu persoalan dalam kertas kemasan saat ini adalah penggunaan lapisan plastik untuk mencegah serapan air, minyak atau suhu ekstrem. Kertas kemasan dengan lapisan plastik tipis tersebut ternyata malah sulit didaur ulang dan butuh biaya tinggi. “Produk kertas kemasan kami ini bisa terurai hampir 100 persen, bahkan tanpa perlakuan khusus,” ujarnya seraya menambahkan pengembangan produk kertas kemasan ramah lingkungan merupakan bagian dari implementasi dokumen Peta Jalan Keberlanjutan dan Kebijakan Konservasi Hutan APP Sinar Mas.

Harga kertas kemasan Foopak Bio Natura dan Bio Container tentu lebih tinggi dibandingkan dengan  kemasan plastik. Meski begitu, jika dihitung dengan biaya yang harus dikeluarkan saat proses pengelolaan sampah, Elim memastikan total biaya keseluruhan lebih murah.

Perlu Dukungan

Menurut Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik, ada tren peningkatan komposisi sampah plastik sekitar 5 – 6 persen per tahun sejak tahun 2000-an. Kontribusi itu diperoleh dari tingginya penggunaan plastik sekali pakai oleh masyarakat.

Hasil survei dan riset sampah plastik KLHK 2015 dan 2018 mencatat jumlah pemakaian kantong belanja plastik di 32 ribu ritel modern anggota Aprindo pada 2016 sebesar 9,85 miliar lembar/tahun. Tahun 2018 pengguna kantong belanja plastik naik menjadi 870 juta lembar. 

Meski ada peningkatkan, pria yang karib disapa Uso ini melihat adanya keinginan untuk berubah dari masyarakat. Selanjutnya, perlu dukungan dari perusahaan untuk mengurangi dari awal produksi. (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI