Siapa sangka, takdir mengantarkan Mimi, yang awalnya menolak menjadi humas, kini malah menjadi praktisi komunikasi yang berprestasi?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Perjalanan kariernya tak biasa. Siti Rachmi Indahsari, atau Mimi, sempat diminta oleh sang ayah yang merupakan seorang humas agar menjauhi dunia public relations (PR). Alasannya, bakal ada konflik batin, terutama saat berhadapan dengan krisis. Namun, alumnus Teknik Elektro dan Ilmu Komunikasi ini tak kuasa melawan takdir. Ketika melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sarjana di Universitas Padjadjaran, Bandung, hatinya tertaut untuk memilih mendalami Ilmu Komunikasi.
Kini, Mimi telah 14 tahun berkarier di PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju dengan jabatan terakhir sebagai Area Manager Communication dan CSR. Dedikasi dan semangat peraih gelar Magister Management Universitas Sriwijaya, Palembang, ini telah menjadikannya humas inspiratif yang siap memberikan warisan terbaik bagi perusahaan dan ekosistem humas. “Kalau saya sudah diberi amanah, kalau sudah dipercaya, saya selalu bertekad untuk bisa memberikan yang terbaik,” ujarnya saat diwawancarai oleh PR INDONESIA, Selasa (21/5/2024).
Bagi Mimi, PR bukan teori, tapi seni. Lebih tepatnya, seni beradaptasi untuk berkomunikasi dengan berbagai kalangan, dari akademisi, wartawan, hingga pemerintah. Di era digital ini, peraih Kartini HUMAS INDONESIA (KaHI) 2024 kategori Gen Milenial itu menekankan pentingnya penguasaan platform komunikasi untuk membangun citra perusahaan. Fokus utamanya saat ini adalah beradaptasi dengan manusia dan teknologi.