JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Sebanyak 75 persen Gen Z memiliki ketertarikan untuk melihat hal-hal yang baru, unik, dan berbeda. Pernyataan ini diungkapkan Awan Prasetyo, General Manager VINDES Corp, ketika mengisi panel diskusi acara The Annual 18th MarkPlus Conference 2024 bertajuk “GenZ Aren't Millenials” di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Tak berhenti di situ, menurut pria yang kerap disapa Awan, Gen Z juga menyukai konten-konten berkualitas. Lantas, bagaimana strategi VINDES Corp mengambil hati Gen Z? Awan mengatakan, salah satu faktor utama keberhasilan perusahaan yang dibangun oleh Vincent Rompies dan Desta Mahendra mendapat perhatian Gen Z adalah kemampuan menyelaraskan kebiasaan generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 tersebut.

Awan melanjutkan, untuk menarik perhatian Gen Z, VINDES Corp menerapkan lima strategi. Di antaranya, unique “story” point, outstanding brand guidelines, good quality visual, "gimmick" is the key, dan involve audiens.

Nah, mari kita bahas strategi itu satu per satu. Strategi pertama, unique “story” point atau menciptakan cerita unik, dilakukan dengan mengadakan VINDES Sport. Acara olahraga ini melibatkan tiga aspek kunci. Antara lain, atlet amatir, media amatir, dan pertandingan profesional. “Kita mengajak publik untuk melihat Raisa dan Iko Uwais menjadi atlet dadakan dalam pertandingan profesional yang merupakan pengalaman baru di Indonesia," katanya.

Sebenarnya, kata Awan, acara ini lahir secara tidak terencana alias organik, hasil dari tantangan yang diberikan oleh narasumber yang hadir di program talkshow yang dipandu oleh kedua artis tersebut di saluran YouTube mereka, Vindes.

Strategi kedua, outstanding brand guidelines atau panduan merek yang luar biasa. Strategi ini menekankan tayangan, visual, dan desain yang berbeda dari yang lain. VINDES Corp., kata Awan, bertekad menyajikan visual berkualitas dan unik dalam setiap program. 
 

Hal ini juga berkaitan dengan good quality visual. Perusahaan yang berdiri sejak Agustus 2021 itu bersedia merogoh kocek dalam demi menyajikan tayangan berkualitas untuk memanjakan Gen Z. Apalagi acara mereka ditayangkan di medium media sosial. Mereka juga menjamin mampu bersaing dan melampaui penyelenggaraan kompetisi bola voli profesional seperti Proliga.

Menjaga Komunitas

Langkah berikutnya adalah melibatkan audiens sebagai bagian dari strategi. Caranya, melibatkan penggemar sepanjang rangkaian acara di media sosial mulai dari promosi hingga setelah acara berakhir. Tak hanya itu, untuk memperkuat hubungan dengan komunitas, peraih gelar Sarjana Broadcast dari Universitas Indonesia ini mengatakan, setiap acara offline selalu disertai dress code. Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengalaman partisipatif kepada audiens.Sehingga, mereka merasa terlibat dan menjadi bagian VINDES.

Gimmick menjadi kunci berikutnya. Dengan kreativitas dan keunikan, VINDES Corp. mampu menciptakan ide-ide yang menarik. “Kami fokus pada prinsip ‘berbeda, agar mudah diingat orang’,” sambungnya. 

Mengakhiri penjelasannya, Awan menekankan bahwa berpikir di luar batas adalah hal biasa. Sebaliknya, mereka diajarkan untuk berpikir tanpa batas. Yakni, dengan menciptakan tren sendiri agar mudah diingat orang. (jar)