Arif Mujahidin, Danone Indonesia: Loyalitas PR kepada Perusahaan dan Profesi (Bag. 3)
PRINDONESIA.CO | Rabu, 13/12/2017 | 2.224
Arif Mujahidin, Danone Indonesia: Loyalitas PR kepada Perusahaan dan Profesi (Bag. 3)
Tim PR diharapkan ikut mengawal dan mempromosikan reputasi perusahaan melalui berbagai program dan kanal komunikasi yang relevan.
Hendra/PR Indonesia

Arif Mujahidin - Communications Director Danone Indonesia 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Malang melintang di berbagai sektor industri dan perusahaan multinasional membuat ayah dari dua anak ini memiliki banyak pengalaman dari seni membangun relasi, suka duka mengatasi krisis, hoaks, sampai dinamika PR di industri FMCG. Kepada Ratna Kartika, Ricky Iskandar dan Yoko Hidayat dari PR INDONESIA, Arif berbagi kisah. Berikut ini petikannya. 

 

Tim corcomm ada berapa? Bagaimana dinamikanya?

Tim kami di Danone Indonesia ada 12 orang. Rentang usianya lumayan bervariasi. Di bawah saya masih ada generasi tahun 80-an sampai 90-an. Malah ada yang baru lulus. Meski kita beda genre dan hobi, tapi bisa saling melengkapi. Ada yang hobi diving atau nonton konser sampai bela-belain ke Singapura. Tapi, pada saat dibutuhkan, dia ada. 

 

Bagaimana Anda membangun hubungan baik di lingkungan internal, eksternal perusahaan, maupun dengan pemerintah?

Kami melakukan sharing dan diskusi dengan tim internal untuk membangun pemahaman bersama. Di eksternal juga begitu. Salah satunya melalui berbagai program baik langsung maupun tidak langsung. Sementara khusus government relations, kami memiliki divisi sendiri. Namanya, Government and External Scientific Affairs.

 

Bicara soal inisiatif. Sebagai perusahaan multinasional apakah Danone masih memberikan ruang inovasi khususnya kepada PR lokal? Kalau ya, apa contohnya?

Danone menghargai local initiatives, yang mereka berikan hanya arahan. Banyak sekali inisiatif lokal yang kami lakukan karena relevan dengan kondisi Indonesia. Yang tidak boleh dilakukan, misalnya, mengeluarkan data-data bisnis karena sebagai perusahaan publik ada aturan yang harus ditaati.

Bagusnya kalau kita bersinergi, bisa cross learning, akhirnya bisa improve. Tadinya media monitoring dilakukan masing-masing, sekarang cukup dengan satu supplier. Sementara untuk memperat engagement di kalangan internal, kami memanfaatkan aplikasi Workplace —platform dengan tampilan mirip Facebook yang juga digunakan oleh Danone global. Dari sana, kita bisa menampilkan secara live kegiatan internal yang sedang berlangsung di perusahaan maupun pabrik.

 

Seberapa strategis peran PR di mata Danone?

Fungsi PR atau corcomm  tak bisa dilepaskan dari fungsi-fungsi lain dan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam mencapai sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun panjang. Khususnya, dalam menghadapi dinamika industri maupun ekonomi di Indonesia.

Corcomm ada di garda depan dalam mengomunikasikan inisiatif bisnis, sosial maupun kesinambungan usaha kepada para pemangku kepentingan dengan menggunakan pesan- pesan komunikasi yang telah disepakati secara internal. Tim kami juga berkontribusi dalam mengomunikasikan inisiatif dari Danone di Indonesia ke kantor pusat di Paris maupun sharing dengan unit usaha Danone di negara lain.

Tapi untuk menjadi strategis, saya selalu tekankan agar tidak melupakan klien kita yang ada di dalam. Kalau kita mau organisasi mengapresiasi departemen kita, maka kita harus meyakinkan kalau kita “kelihatan”, berkontribusi, dan kontribusi kita diapresiasi. Ingat, kontribusi itu tidak melulu saat krisis karena PR bukan pemadam kebaran. 

 

Apa yang diharapkan perusahaan kepada tim PR? 

Tim PR diharapkan ikut mengawal dan mempromosikan reputasi perusahaan melalui berbagai program dan kanal komunikasi yang relevan. Kami juga berfungsi sebagai penjaga reputasi pada saat terjadi krisis melalui koordinasi dengan fungsi-fungsi lain yang relevan.

Reputasi apa yang ingin dicapai Danone?

Jadi begini, merek AQUA dan SGM itu, kan, sebenarnya merek lokal. Meski dikelola Danone, kami ingin yang local heritage itu tetap dijaga, tapi dengan bantuan global expert. Kombinasi ini unik.

Selain itu, Danone bergerak di bidang kesehatan, tapi preventif dan promotif. Alasan itu pula yang membuat saya senang berada di industri ini karena berkontribusi mengedukasi untuk investasi —future cost— masyarakat Indonesia.

 

Menurut Anda, dukungan apa saja yang diperlukan PR untuk membawa perusahaan mencapai reputasi yang kuat?

Pertama, mempromosikan dan melindungi reputasi korporat melalui storytelling berbagai inisiatif yang positif, baik bisnis maupun sosial. Kedua, berbuat baik dan berkomunikasi. (rtn)

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI